Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Catur Politik Tengah Dimainkan Surya Paloh dan Anies Baswedan, Berharap Jokowi Salah Langkah

15 November 2022   06:17 Diperbarui: 15 November 2022   09:36 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi kemudian, salah satu petinggi Nasdem Zulfan Lindan, secara terbuka memberi pernyataan bahwa Anies yang mereka usung sebagai capres dari partainya merupakan antitesa dari Jokowi.

Riak-riak yang seiring waktu, perlahan tapi pasti membesar menjadi gelombang ini berusaha dinafikan oleh Nasdem, sementara Jokowi salah satu  aktor penting dalam isu ini memilih diam, tak menanggapinya.

Tentu saja sikap diam Jokowi ini membuat isu keretakan hubungan antara dirinya dengan Nasdem kian menguat dan membuat Surya Paloh gundah.

Apalagi saat Nasdem berulang tahun, jangankan datang, mengucapkan selamat pun tidak, padahal kita semua tahu tak sekalipun Jokowi pernah absen dalam acara-acara besar yang diselenggarakan Partai yang didirikan tahun 2012 ini.

Semakin gundah gulana saja Kaka Surya Paloh ini, makanya kemudian dalam puncak acara HUT Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan kesetiaanya pada Presiden Jokowi hingga selesai masa jabatannya, meskipun mereka mengusung Anies Baswedan yang dianggap representasi oposisi sebagai capresnya untuk Pilpres 2024.

"Bukan karena kita mencalonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah, perasaan hati kita sebagai kader mengurangi rasa kedewasaan kita,"ujar Surya, seperti dilansir Kompas.com.

Ia meyakinkan semua pihak termasuk diri mereka sendiri bahwa hubungan mereka dengan Presiden Jokowi baik-baik saja, meskipun sejatinya tidak demikian.

Dalam kesempatan yang sama, Surya pun berucap bahwa ia dan Nasdem ingin tetap menjadi sahabat baik Jokowi dalam suka dan duka.

Tak ketinggalan mereka terlihat menghiba, bahwa Nasdem tak ingin didepak dari Koalisi Indonesia Maju. In other words Nasdem tak akan dengan sukarela keluar dari koalisi, kecuali dikeluarkan.

"Lain halnya kalau memang sungguh-sungguh sahabatnya Nasdem, Presiden Joko Widodo ini menyatakan 'selamat tinggal Nasdem, saya tidak butuh Anda', itu lain halnya," imbuh Surya Paloh.

Di akhir kalimatnya Surya memberi pernyataan yang bisa jadi sangat tricky bagi Jokowi sekaligus langkah cerdik dengan menyerahkan semua spekulasi terkait isu keretakan dan keberadaan mereka di Koalisi kepada Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun