Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Misteri Uang Tunai 900 M Ferdy Sambo dan Kelanjutan Nasib Putri Candrawathi

19 Agustus 2022   07:59 Diperbarui: 19 Agustus 2022   08:25 4705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah lambat penuh kehati-hatian Tim Khusus bentukan Kapolri dalam kasus pembunuhan Brigadir Joshua yang melibatkan tersangka utama Irjen Pol Ferdy Sambo, membuat berbagai kisah spekulasi seputar kasus ini merebak di masyarakat.

Terakhir kabar tanpa dasar yang jelas tiba-tiba menyeruak menjadi perbincangan publik, bahwa telah ditemukan uang tunai dalam jumlah Rp.900 miliar di dalam bunker rumah yang diakui milik Mertua Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Pela Mampang Jakarra Selatan.

Saya menjadi bingung, jika benar kabar tersebut bagaimana mungkin uang tunai sebanyak itu bisa ada di satu tempat yang bukan lembaga perbankan dan arus keluar masuknya tak dicurigai pihak bank serta tak terdeteksi oleh Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

Jangankan kita rakyat jelata, mungkin Budi Hartono atau Chairul Tanjung salah dua orang terkaya di Indonesia pun tak pernah melihat uang dalam bentuk tunai sebanyak itu.

Ajaibnya banyak pihak memercayai kabar itu, meskipun saya dapat memahami hal tersebut bisa terjadi.

Jika sebuah kasus atau satu masalah dalam jangka waktu lama masih belum jelas benar duduk perkaranya alias sumir, isu-isu tak berdasar akan bermunculan dan sangat berpotensi dipercayai publik.

Apalagi isu lain terkait keterlibatan Ferdy Sambo dalam bisnis perjudian dan narkoba juga merebak.

Karena dengan mudah bisa di rangkai, bahwa uang tunai Rp.900 miliar itu datangnya dari dua bisnis haram tersebut.

Kita tahu karakteristik bisnis ini selalu bergelimang uang tunai, jadi mudah saja bagi pemilik akun @opposite6890  yang  oleh sejumlah media disebut sumber dari isu ini, untuk mengutak atik gathuk, sehingga terangkai lah cerita ini.

Isu seperti ini seharusnya tak perlu terjadi jika Polisi bisa menyelesaikan kasus ini lebih cepat dan lebih transparan.

Bagaimana bisa, sekelas Kabareskrim Polri anggota tim khusus berkomentar bahwa salah satu peristiwa krusial dalam rangkaian pembunuhan Brigadir J  di rumah mantan Kadiv Propam Mabes Polri  di Magelang, hanya Tuhan, Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo, dan Brigadir J saja yang tahu.

"Yang pasti tahu apa yang terjadi ya Allah SWT, almarhum (Brigadir J) dan Bu PC. Kalaupun Pak FS dan saksi lain seperti Kuat, Riki, Susi dan Ricard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka," ujar Komjen Pol Agus Andrianto, beberapa waktu lalu. Seperti yang saya kutip dari detik.com.

Memangnya sebagai penyidik mereka tak bisa menggali dan mengungkap kebenaran melalui mulut Putri Candrawathi yang masih hidup meski mengklaim bahwa dirinya tak sehat secara mental.

Ini juga yang menjadi salah satu keheranan saya, okelah Putri sangat mungkin terguncang kejiwaannya atas semua rentetan kejadian yang menimpa dirinya dan keluarganya.

Mungkin sebagian besar orang pun akan merasakan hal yang sama. Namun yang membuat saya heran, kenapa Polisi kok sepertinya enggan menerjunkan atau membentuk tim psikolog atau psikiater independen untuk memeriksa secara mendalam isu kesehatan jiwa Putri Candrawathi.

Lantaran yang jelas klaim para pengacaranya yang menyebutkan bahwa alasan yang bsrsangkutan terganggu kesehatan jiwanya karena pelecehan seksual sudah terbantahkan setelah Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Andi Rian menyatakan tak menemukan peristiwa pidana dalam laporan pelecehan seksual yang dilaporkannya.

Bahkan laporan itu disebutkan sebagai upaya menghalang-halangi penyelidikan atau obstraction of justice kasus pembunuhan Brigadir J yang diduga dilakukan oleh suaminya.

Jangan-jangan benar, dugaan Pengacara Keluarga Brigadir J yang menyebutkan bahwa Putri Candrawathi pura-pura mentalnya terganggu agar terhindar dari konsekuensi pidana.

Untuk membuktikannya, satu-satunya jalan yang dapat dilakukan, kondisi mental Putri harus diperiksa oleh satu tim psikolog yang independen dan berintegritas serta hasilnya secara garis besar diinformasikan ke publik.

Meskipun kabarnya, Putri Candrawathi sudah diperiksa Timsus dan hasilnya akan diumumkan hari ini, Jumat, 19 Agustus 2022.

Kita lihat lah nanti hasilnya seperti apa, apakah Putri akan menyusul suaminya menjadi tersangka seperti yang diharapkan oleh tim kuasa hukum Brigadir J dan sebagian besar masyarakat atau tetap dibiarkan melenggang.

Tak ada jalan lain bagi timsus Polri yang menangani kasus kematian Brigadir J, selain membuka seluas-luasnya informasi terkait perkara tersebut kepada publik.

Jangan gembar gembor transparan tapi setengah hati melakukannya. Ini akan menjadi trust issue yang jika tak dilakukan bakal menyulitkan Polisi ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun