Salah satu motif dari sekian banyak motif yang dispekulasikan dari kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat dengan tersangka utama Irjen Pol Ferdy Sambo kini sudah tereliminasi.
Motif tersebut adalah pelecehan seksual yang ditudingkan kepada Brigadir Joshua  oleh Putri Candrawathi dan dijadikan alasan oleh suaminya, Ferdy Sambo atas tindak pidana pembunuhan yang diduga didalanginya.
Hal tersebut bisa terjadi lantaran Bareskrim Polri hari Jumat (11/08/22) kemarin lewat Konferensi pers mengumumkan penghentian penyidikan perkara pelecehan seksual yang dilaporkan Putri Candrawathi dengan terlapor Brigadir Nofriyansah Joshua Hutabarat.
"Berdasarkan hasil gelar perkara tadi sore perkara ini kita hentikan penyidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian, seperti dilansir Kompas.TV.
Alasan Polisi menghentikan kasus yang tertuang dalam laporan polisi dengan nomor LPB 1630/VII/2022 SPKT Polres Metro Jakarta Selatan tentang kejahatan terhadap kesopanan dan/atau memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dan/atau kekerasan seksual, karena tidak menemukan peristiwa pidanaÂ
Dengan kata lain, tudingan Putri dan Ferdy Sambo terhadap Brigadir Joshua itu bohong, dan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan kepada Brigadir Joshua tersebut tidak pernah terjadi.
Lebih jauh lagi, Brigjen Pol Andi menambahkan bahwa laporan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menghalang-halangi penyelidikan atau obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir Joshua di rumaah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga Jakarta Selatan.
Dengan fakta ini, berarti Putri Candrawathi istri dari Irjen Pol Ferdy Sambo bisa dikatakan terlibat langsung dalam permufakatan jahat untuk melindungi kejahatan yang dilakukan oleh suaminya.
Meskipun kita belum tahu benar apakah keterlibatannya tersebut atas dasar kerelaan atau terpaksa dilakukan karena diancam oleh suaminya.
Karena hingga saat ini Putri belum dapat dimintai keterangan oleh penyidik timsus, Komnas HAM, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait kasus ini lantaran menurut pengakuannya ia belum siap secara mental karena kondisinya belum stabil.
Pertanyaanya kemudian, apa yang menjadi dasar mentalnya terguncang sehingga kondisinya menjadi belum stabil, manakala polisi telah membuktikan bahwa pelecehan seksual yang didaku dialaminya ternyata tidak pernah terjadi?
