Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meretas Jejak Blok M, Sempat Melahirkan Budaya Pop, Meski Kini Merana Terhantam Jaman

6 Juni 2022   14:53 Diperbarui: 7 Juni 2022   10:52 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saking terkenalnya kawasan Blok M dan Melawai sampai dijadikan sumber inspirasi berbagai karya budaya pop Tanah Air, mulai dari tulisan fiksi, lagu, hingga film.

Salah satu yang terinpirasi oleh ketenaran kawasan ini adalah film dengan judul "Blok M" yang dibintangi oleh Paramitha Rusady dan Desi Ratnasari serta naskahnya ditulis oleh Helmy Yahya.

Film ini hampir seluruh pengambilan gambarnya dilakukan di kawasan ini, sehingga mampu menggambarkan pergaulan anak muda era 80-an dan 90-an, lewat  adegan-adegan berlatar belakang suasana asli Blok M dengan sederet aktivitas pengunjungnya di sana.

Dalam adegan lain, film ini pun memotret secara jelas bagaimana keramaian di Jalan Melawai yang dipenuhi hiruk pikuk anak muda saling bercengkrama.

Terlihat jelas tampilan resto-resto cepat saji Amerika seperti KFC, Burger King, dan A&W yang saat itu masih merupakan sesuatu yang langka keberadaannya, bahkan di kota besar seperti Jakarta.

Selain memamerkan tempat nongkrong dan berbagai pernak-pernik fisik yang menggambarkan betapa "gaulnya" kawasan Blok M. Sutradara Edward Pesta Sirait yang membesut film Blok M, memasukan beberapa bahasa slang Indonesia atau bahasa gaulnya anak muda Jakarta yang sebagian besar diantaranya masih populer hingga saat ini.

Sebut saja, kata-kata suwer, so pasti, sumpah, anjir, duilah, mejeng, nyokap, bokap, jijay, ya amplop, kece, bokis,bacot dan banyak lagi yang lainnya.

Selain  film Blok M, film yang booming saat itu Catatan si Boy yang dibintangi Onky Alexander juga menjadikan  Blok M sebagai background pengambilan gambarnya, meskipun tak semasif film Blok M.

Kita tahu pada masa itu film yang meroketkan nama Dede Yusuf ini menjadi semacam rujukan bergaul anak muda Indonesia, dengan memasukan unsur Blok M di dalamnya nama kawasan itu menjadi lebih berkibar dan mendapat tempat lebih dalam lagi di kalangan muda Jakarta.

Tak hanya itu, Sejumlah novel remaja yang saat itu juga menjadi salah satu rujukan remaja Indonesia  seperti Lupus dan Olga Sepatu Roda juga mengambil latar belakang Blok M sebagai bagian dari ceritanya.

Apalagi kemudian kedua novel karya Hilman Hariwijaya ini di adaptasi menjadi film, popularitas Blok M sebagai kawasan nongkrong anak muda semakin menancap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun