Jenderal Andika Perkasa menurut survei yang dilakukan oleh Setara Institute seperti dilansir sejumlah media memiliki skor paling tinggi dalam konteks integritas dibanding dua calon Panglima TNI lain.
Andika Perkasa kelahiran Bandung 21 Desember 1964 merupakan jebolan Akademi Militer 1987. Setelah lulus ia langsung masuk ke korps Baret Merah, Kopassus.
Hingga tahun 2002 ia berada di korps pasukan elite TNI-AD ini dengan menduduki berbagai jabatan sebagai perwira muda dan menengah.
Selepas dari Kopasuss, Andika memegang jabatan di teritorial sebagai Kepala Seksi Korem WKT/Dam Jaya, lantas ia dimutasi kembali di wilayah intelejen sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelejen Strategis (BAIS) TNI.
Selama bertugas di TNI, 8 tahun Andika menghabiskan waktunya untuk pendidikan dari tahun 2003 hingga 2011. setelah lulus menjadi sarjana ekonomi, ia pun melanjutkan pendidikan militernya di Washington Amerika Serikat.
Sepulang dari AS, ia di angkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI-AD dengan pangkat Bintang Satu alias Brigadir Jenderal, tak lama berselang setelah 2 tahun Jokowi menjadi Presiden, pada tahun 2016 Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Dan Paspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal.
Setelah 2 tahun menduduki jabatan tersebut Andika kembali ke teritorial menjadi Pangdam Tanjungpura, kemudian ia mendapat promosi menjadi bintang tiga dengan jabatan sebagai Dan Kodiklat TNI AD di Bandung.
Jabatan tersebut diduduki sangat singkat hanya 6 bulan, pada Juli 2018 ia kembali digeser menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad), empat bulan kemudian ia menduduki jabatan KSAD dengan 4 bintang dipundaknya alias Jenderal penuh.
Andika menjabat sebagai KSAD selama 2 tahun lebih sebelum dicalonkan Jokowi sebagai Panglima TNI.
Konon katanya menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan, pergantian Panglima TNI ini akan menjadi pemicu efek berantai reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Meskipun isu reshuffle kabinet ini masih sumir, tetapi yang jelas dengan naiknya Andika menjadi Panglima TNI jika kelak disetujui DPR maka posisi KSAD menjadi lowong dan ini menarik untuk dicermati karena bisa jadi ia akan menjadi Panglima TNI saat Pemilu 2024 dilangsungkan. Mengingat, Andika Perkasa akan pensiun menjadi Panglima TNI pada tahun 2022 akhir nanti, 2 tahun sebelum Pemilu 2024 berlangsung.