Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika Atensi Publik Berbeda pada Atlet Paralimpik dan Atlet Olimpiade

6 September 2021   12:51 Diperbarui: 6 September 2021   23:20 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi secara keseluruhan kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 berhasil meraih 9 medali, 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.

Lebih baik dari hasil yang didapatkan oleh kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 yang memperoleh 5 medali dengan rincian 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Tak ada maksud membandingkan, cuma saya agak kecewa saja terhadap respon publik kepada prestasi para atlet Paralimpiade Indonesia  2020 yang "dingin".

Untungnya perhatian pemerintah Indonesia kepada mereka tak berbeda dengan perhatian pemerintah saat para atlet Indonesia berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.

Paling tidak, jika dilihat dari perhatian Presiden Jokowi saat menyempatkan diri untuk melakukan panggilan video ketika 2 pasangan atlet bulutangkis Paralimpik Indonesia meraih medali emas.

Selain itu pemerintah Indonesia juga menegaskan bahwa bonus yang akan diberikan pada para atlet Indonesia peraih medali di ajang Paralimpik Tokyo 2020akan sama besarnya dengan para peraih medali pada Olimpiade Tokyo 2020.

Masing-masing peraih  medali emas akan memperoleh Rp. 5 milyar, perak akan diberi bonus sebesar Rp. 2,5 milyar, sementara peraih medali perunggu diberi bonus sebesar Rp.1 milyar.

Pertanyaannya kemudian, apakah pihak swasta dan pemerintah daerah tempat atlet itu berasal akan memberi bonus yang bertubi-tubi kepada peraih medali emas paralimpik seperti yang diterima pasangan pasangan ganda putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii/Apriyani Rahayu?

Itu yang belum terlihat jawabannya seperti apa, namun jika merujuk pada atensi publik terhadap prestasi yang diraih oleh atlet Paralimpik Tokyo 2020 rasanya tak akan seperti atensi yang diberikan pada Greysa dan Apriyani.

Pun dengan media,sejak awal perhelatan coverage media terhadap ajang paralimpik tak segegap gempita saat olimpiade dipertandingan.

Mungkin alasan klasik rating menjadi ukuran, liputan paralimpik ini dianggap kurang menjual. Kompiasana saja tak memasukan Paralimpiade Tokyo 2020 ini sebagai topik pilihan seperti saat Olimpiade Tokyo 2020 dipertandingkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun