Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika Atensi Publik Berbeda pada Atlet Paralimpik dan Atlet Olimpiade

6 September 2021   12:51 Diperbarui: 6 September 2021   23:20 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur hari ini saya sedang mengutuki diri sendiri, kok saya rasanya memberikan perlakuan berbeda pada gelaran olahraga 4 tahunan Paralimpik 2020 yang diselenggarakan di Tokyo bagi kaum difabel yang sebentar lagi akan segera berakhir.

Ketika Olimpiade Tokyo 2020, saya terus menulis mungkin lebih dari 10 tulisan saya buat dari berbagai sisi terkait pesta olahraga terbesar di dunia bagi "manusia normal" ini.

Namun, untuk paralimpik ini tak satu pun tulisan saya buat berdasarkan kejadian di ajang olahraga yang digagas oleh seorang Dokter asal Jerman Ludwig Guttman.

Pun demikian dengan raihan prestasi atlet-atlet Indonesia bahkan saya kurang begitu tahu siapa-siapa saja atlet yang mewakili Indonesia di pesta olahraga.

Padahal saat Olimpiade Tokyo 2020 lalu, hampir setiap pertandingan yang melibatkan atlet Indonesia saya selalu perhatikan dengan seksama dan sebagian diantaranya dijadikan tulisan.

Dan respon dari para pembaca dan admin Kompasiana pun cukup bagus, viewer saya terbanyak  untuk bulan Agustus saya dapatkan dari artikel yang membahas pertandingan dan serba-serbi Olimpiade Tokyo 2020.

Mungkin karena ambience Olimpiade magnitude-nya jauh lebih besar dibanding Paralimpik, dan diakui atau tidak kurangnya perhatian saya terhadap event dan prestasi atlet Indonesia di paralimpik ini merupakan manifestasi dari kurangnya perhatian masyarakat luas termasuk media terhadap atlet-atlet Indonesia yang berjuang mengharumkan nama Tanah Air-nya di ajang paralimpik.

Padahal apabila dilihat prestasinya, atlet-atlet Indonesia di ajang Paralimpik Tokyo 2020 lebih baik dibanding prestasi para atlet Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Hingga tulisan ini dibuat, atlet-atlet Indonesia di Paralimpik Tokyo 2020 sudah meraih 2 medali emas dari cabang olahraga bulutangkis, nomor ganda campuran  atas nama Leani Ratri Oktilla/Hary Susanto dan ganda putri  Leani Ratri Oktilla/Khalimatus Sadiyah.

Kemudian, 3 medali perak yang dipersembahkan Ni Nengah Widiasih di cabor Powerlifting Putri 41 kg, Dheva Arimusti di Cabor bulutangkis nomor tunggal putra, dan Leani Ratri Oktilla di tunggal putri.

Sementara medali perunggu sebanyak 4 keping diraih oleh David Jacobs dari nomor tunggal putra cabor tenis meja, Fredy Setiawan dan  Suryo Nugroho dari tunggal putra cabor bulutangkis, dan Saptoyoga Purnomo dii nomor 100 m cabor atletik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun