Bagaimana bisa menjaga moral publik, jika moral mereka sendiri masih jauh panggang dari api, sebuah ironi yang menohok.
Miris sih lembaga yang kerap berlaku seperti penjaga moral tontonan masyarakat, tak mampu menjaga moral para pegawainya sendiri.
Mungkin secara kelembagaan KPI hingga titik tertentu masih bisa dipertahankan, tetapi pendekatan yang mereka lakukan dalam melakukan "sensor" terhadap sebuah tontonan harus dievaluasi dan the way they worked harus dirubah termasuk pola rekrumen para pegawainya.
Masa gambar kartun berbikini saat sedang berenang harus diblur, sementara para pegawainya menggambari alat kelamin pegawai lainnya
Satu hal lagi secara organisasi lembaga ini harus dievaluasi mulai dari pimpinannya hingga para pegawainya.