Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Olimpiade Tokyo 2020, Olimpiade Paling Ramah Kesetaraan Gender dan Lingkungan Sepanjang Sejarah

8 Agustus 2021   10:46 Diperbarui: 8 Agustus 2021   11:54 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olimpiade Tokyo 2020 yang penyelenggaraannya molor satu tahun lantaran Pandemi Covid-19, hari ini, Minggu (08/08/21) secara resmi akan ditutup.

Gelaran acara penutupan akan digelar di Tokyo Olympic Stadium secara tertutup, tanpa penonton umum seperti saat acara pembukaan yang digelar 23 Juli 2021 lalu.

Hajatan akbar olahraga multievent 4 tahunan di Tokyo kali ini dikuti oleh 204 negara dengan 11.090 atlet yang mempertandingkan 339 nomor dari 39 cabang olahraga dan memperebutkan 339 set medali emas, perak, dan perunggu.

Hingga tulisan ini dibuat kontingen dari negeri Tirai Bambu, China masih memimpin klasemen perolehan medali dengan 38 emas, 31 perak, 18 perunggu.

Menyusul kemudian negeri Paman Sam yang meraih 36 emas, 39 perak, 33 perunggu. Tuan rumah Jepang menyusul berada di peringkat ke-3 dengan perolehan 27 emas 12 perak, dan 17 perumggu.

Indonesia sendiri berada diperingkat 54, dengan raihan 1 emas 1 perak 3 perunggu. Bulutangkis dan cabang olahraga angkat besi menyumbang keseluruhan perolehan medali Indonesia.

Di Asia Tenggara, peringkat Indonesia nomor 2 di bawah Filipina yang memperoleh 1 emas, 2 perak  dan 1 Perunggu.

Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi sangat istimewa lantaran ada beberapa hal yang membuatnya menjadi spesial salah satunya karena diselenggarakan ditengah berbagai pembatasan akibat pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.

Protokol kesehatan diterapkan secara ketat bagi semua yang terlibat langsung dalam Olimpiade Tokyo 2020, mulai dari kedatangan, saat pertandingan, hingga kepulangan.

Selain itu panitia panitia penyelenggara Olimpiade melarang keberadaan penonton untuk menghindari paparan Covid-19, hal ini membuat seluruh venue pertandingan kosong melompong, alhasil kas panitia penyelenggara Olimpiade dari penjualan tiket pun kosong melompong pula.

Meskipun kebijakan tersebut tak sepenuhnya mengurangi keseruan pertandingan di setiap venue, atlet masih terlihat semangat meskipun tanpa sorak sorai penonton seperti olimpiade di waktu sebelum pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun