Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Setelah Praveen/Melati Berhenti di Perempat Final, Hasil Drawing Nomor Ganda Putra-Putri Ngeri-Ngeri Sedap

28 Juli 2021   09:51 Diperbarui: 28 Juli 2021   12:30 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiprah pasangan ganda campuran Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Praven Jordan/Melati Deva Oktavianti harus berakhir di perempat final setelah kalah secara straight set dari pasangan nomor satu dunia asal China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong 17-21 15-21.

Artinya peluang Indonesia untuk mempertahankan medali emas di nomor ganda campuran sirna.

Namun, tak perlu berkecil hati ada 4 nomor di cabang olahraga badminton lain yang peluangnya masih terbuka.

Sektor tunggal putri dan tunggal putra masih harus menyelesaikan babak penyisihan grup, yang ada dihadapan mata adalah menghitung peluang Indonesia untuk meraih medali emas di sektor Ganda Putra dan Putri.

Hasil undian babak perempat final nomor Ganda putra dan putri badminton Olimpiade Tokyo Selasa (27/07/21) malam waktu setempat  telah selesai dilaksanakan.

Hasilnya ngeri-ngeri sedap sih bagi peluang Indonesia dalam mempertahankan tradisi emas olimpiade dari cabang tepok bulu yang sudah berlangsung dari 1992.

Ganda Putra

Ganda Putra di bagan top half,  Kevin Sanjaya/Markus Gideon peringkat 1 dunia akan berhadapan dengan peringkat 9 dunia asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang lolos sebagai runner up Grup D.

Rekor pertandingan antar kedua pasangan ini memang memihak pada pasangan asal Indonesia ini, kedua pasangan sudah saling berhadapan sebanyak 7 kali, dan seluruh pertandingan tersebut berhasil dimenangkan oleh Kevin/Markus.

Jika menilik peringkat dan rekor antar kedua pasangan ini rasanya peluang Kevin/Markus lolos ke babak semi final sangat terbuka.

Apabila Kevin/Markus berhasil melewati hadangan Chia/Soh, kemungkinan besar The Minions akan berhadapan dengan The Twin Tower asal China Li Jun Hui/ Liu Yu Chen yang di perempat final akan berhadapan dengan pasangan asal Negeri Viking Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Rekor pertandingan antara kedua pasangan ini terlihat jelas di dominasi pasangan asal China, menurut situs Organisasi Bulutangkis Dunia BWF, kedua pasangan ini telah berhadapan sebanyak 8 kali, dengan rekor kemenangan 7-1.

Dilihat disisi peringkat pun pasangan China berada diperingkat 4 jauh diatas pasangan Denmark yang berada di peringkat 12.

Sementara di bagan bottom half, pasangan asal Indonesia lain yang berada diperingkat 2 dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan berhadapan dengan wakil tuan rumah pemilik peringkat 5 dunia, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.

Rekor pertandingan antara kedua pasangan ini masih di dominasi oleh pasangan dengan julukan The Daddy's  dengan skor 5-2.

Di atas kertas, jika menilik peringkat dan rekor pertandingan Hendra/Ahsan bakal mampu melewati hadangan Kamura/Sonoda.

Di semi final, apabila pasangan Indonesia ini lolos, sepertinya bakal berhadapan dengan pasangan tuan rumah Jepang lainnya yang berada diperingkat 6 dunia Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang di babak perempat final akan berhadapan dengan peringkat 3 dunia asal Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin.

Kedua pasangan ini baru berhadapan 1 kali, yang dimenangkan oleh pasangan asal Jepang ini. Memang secara peringkat Lee/Wang lebih tinggi peringkatnya dibanding Endo/Watanabe, tetapi jika melihat rekor pertandingan dan faktor tuan rumah, potensi kemenangan lebih besar pada pasangan Jepang.

Lantas bagaimana dengan pertandingan Semifinal, yang kemungkinannya akan menghadapkan  Kevin/Markus vs Li Jun/Liu Chen dan Hendra/Ahsan vs Endo/Watanabe?

Secara peringkat Kevin/Markus lebih unggul dibanding pasangan asal China yang berada di peringkat 4 dunia.

Tapi ingat pada pertandingan kemarin, saat Kevin/Markus dikalahkan oleh Lee/Wang di pertandingan akhir penyisihan grup padahal peringkat The Minions lebih tinggi.

Artinya Kevin/Markus harus tetap sangat waspada tak terbuai oleh peringkat mereka yang lebih tinggi.

Meskipun memang secara rekor pertandingan antara kedua pasangan itu pun, lebih memihak pada pasangan nomor 1 asal Indonesia ini.

Mereka sudah bertemu 13 kali selama ini, Kevin/Markus menang 11 kali dan hanya kalah 2 kali saja dari Li Jun/Liu Chen.

Diatas kertas peluang Kevin/Markus melaju ke final cukup besar, meskipun tapi harus waspada dengan bermain lebih sabar, secara teknis sih kita tak usah ragu lah.

Bagaimana peluang Hendra/Ahsan yang berpotensi akan berhadapan dengan pasangan tuan rumah Endo/Watanabe.

Secara peringkat gap peringkat dunia antar keduanya tak terlalu jauh, Hendra/Ahsan nomor 2 sementara Endo/Watanabe nomor 6 dunia.

Jika rekor pertandingan yang ditilik, Hendra/ Ahsan jauh lebih unggul atas Endo/Watanabe. Dari 8 kali pertemuan The Daddy's unggul 6-2 atas pasangan asal Jepang ini.

Jadi secara hitung-hitungan matematis, Hendra/ Ahsan sangat mungkin akan berhadapan dengan rekan senegaranya Kevin/Markus di partai puncak ganda putra Olimpiade Tokyo 2020.

Artinya tradisi emas olimpiade dari bulutangkis  akan terus berlanjut bagi Indonesia.

Tapi ini kan bukan matematika, segala kemungkinan masih mungkin terjadi, berikan saja yang terbaik, upaya  tak akan membohongi hasil kok.

Ganda Putri.

Pasangan Indonesia Greysia Polli/Apriyani Rahayu yang pada penyisihan grup berhasil menjadi juara setelah pada pertandingan terakhir di fase ini berhasil mengalahkan pasangan nomor 1 dunia asal Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.

Di perempat final pasangan asal Indonesia ada dalam bagan pertandingan top half, menurut hasil drawing Greysa/Apriyani akan berhadapan dengan pasangan asal Negeri Tirai Bambu China Du Yue/Li Yin Hui.

Rekor pertemuan antara kedua pasangan ini draw alias seri, dari 6 kali pertandingan yang telah dilangsungkan skornya 3-3.

Jika dilihat secara ranking dunia pun Greysa Polii/Apriyani Rahayu dan Du/Li relatif setara, pasangan Indonesia hanya setingkat diatas pasangan ganda putri China ini, nomor 6 dan nomor 7.

Dengan gap sedekat itu kualitas skill dan teknis mereka relatif setara apalagi rekor pertemuan keduanya pun seri, jadi pertandingan antar kedua pasangan tersebut bakal seru sekali.

Namun, apabila kita melihat tren pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020 ini, terlihat jelas Greysa/Apriyani tengah on fire, 3 pertandingan di fase grup di sikat habis tak terkalahkan.

Peluang pasangan Indonesia melaju ke semi final sangat besar, meskipun di awal kurang diunggulkan tetapi melihat hasil pertandingan terakhir rasanya predikat kuda hitam peraih medali emas olimpiade patut disematkan pada pasangan ini.

Jika lolos dari hadangan Du/Li, di semi final besar kemungkinan pasangan Indonesia akan berhadapan dengan pasangan ganda putri Korea Selatan Lee So Hae/Shin Seung Chann yang di perempat final akan berhadapan dengan pasangan Perancis Selena Piek/Cheryl Seinen.

Pasangan Korsel ini berada di peringkat 4 dunia terpaut 2 peringkat diatas Greysa/Apriyani, rekor pertemuan keduanya masih dimenangkan oleh pasangan Indonesia dengan skor 5-2.

Apabila mengacu pada alasan-alasan diatas, rasanya peluang Gresya Polli/Apriyani Rahayu lolos ke partai puncak dan merebut medali emas masih cukup terbuka lebar.

Memang analisa ini bukan sesuatu yang pasti seperti matematika, mungkin ini seperti harapan yang dirasionalisasi saja.

Namun kita harus optimis, ayo Indonesia pasti bisa. Lupakan kekalahan Praveen Jordan/Melati Deva, peluang di nomor lain masih terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun