Ada informasi tambahan konon katanya nama Ani sendiri  merupakan nama panggilan dari si pencipta model pembelajaran ini Siti Rahmani Rauf di sekolahnya.
Buku "Ini Budi" ini bisa disebut sebagai buku paling populer dan legendaris, dan pada saatnya dahulu menjadi buka paket wajib bagi anak-anak untuk belajar membaca.
Mungkin tak ada nama seterkenal nama "Budi" di Indonesia yang ada dalam buku pelajaran.
Namun, kini tokoh Budi itu telah menghilang dari buku-buku pelajaran. Meskipun bagi sebagian masyarakat Indonesia nama tersebut masih sangat erat menempel dalam ingatannya.
Mulai tahu 2013, seperti dilansir GoodnewsfromIndonesia.id, lewat Kurikulum 2013 Â tokoh fiksi "the famous" Â Budi tak digunakan lagi dalam materi pembelajaran.
Tokoh-tokoh fiksi pengganti mereka masih menggunakan nama khas Indonesia, namun dengan ciri khas daerah. Mereka adalah Edo dari Papua, Beni dari Batak, Lani (Meilani) yang memiliki keturunan Tionghoa, Siti dengan Hijabnya, dan Dayu dari Bali.Â
Nama-nama tersebut saat ini sudah banyak dipakai di buku-buku pelajaran anak-anak SD. Hal ini bertujuan untuk menyisipkan toleransi antar suku dan agama sejak kecil.
Meskipun demikian "Budi dan Ani" masih terus akan dikenang sebagai tokoh fiksi yang telah banyak mencerdaskan begitu banyak masyarakat Indonesia, termasuk tokoh-tokoh nasional yang kini memimpin Indonesia.
Pun demikian dengan kreator dan penulisnya, Siti Rahmani Rauf jasanya tak terhingga bagi kita semua.
Hebatnya lagi, menurut Putrinya , Karmeni Rauf. Siti Rahmani Rauf tak pernah meminta bayaran atau royalti atas buku "Ini Budi" dan metode pembelajaran membaca dan menulisnya tersebut.
Untuk jasanya yang luar biasa besar tersebut Siti Rahmani Rauf hanya meminta pada pemerintah Indonesia untuk difasilitasi berangkat Haji ke Baitullah.