Riuh rendah media sosial memang menyasar setiap aspek kehidupan mulai dari urusan politik, hukum, ekonomi bahkan hingga urusan personal pun dipermasalahkan.
Isu yang viral terkait urusan personal belakangan adalah "Usia 25 tahun harus sudah punya uang Rp. 100 juta" atau yang lagi ramai 2 hari belakangan "usia 40 tahun harus sudah punya rumah"
Selain itu ada urusan yang lebih personil seperti masalah kepemilikan pasangan alias perjodohan. Jomlo tak jomlo menjadi urusan publik alih-alih personal.
Semua urusan tersebut seolah menjadi ajang kompetisi, padahal  sejatinya hal-hal tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang  perlu dijadikan kompetisi, tapi ya itulah faktanya masayakat sepertinya suka sekali bergibah untuk urusan itu.
"KPR orang lain mah udah lunas, kamu mah boro-boro, nyicil rumah aja baru mau mulai"
"Akh kamu mah, orang sih udah beranak pinak bahkan udah mau cerai lagi, eh kamu PDKT aja baru mulai"
So what? Emang kenapa sih kalau memang seperti itu, masalahnya dimana biarin ajalah.
Hidup kok seperti kompetisi, semacam turnamen yang capaian-capaian seperti itu diperlombakan, memang siapa event organizer-nya, terus hadiah apa sih yang disediakan untuk pihak yang paling pertama mencapainya?
Ingat yah, jangan mematut-matut ukuran kehidupan seseorang kepada orang lain. Setiap diri memiliki semestanya masing-masing.
Tak ada satu pun alat ukur seperti panacea yang sahih untuk digunakan dalam mengukur kehidupan semua orang.Â
Ada banyak sekali faktor dalam kehidupan ini yang memengaruhi kehidupan seseorang, dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.