Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sembako Rencananya Bakal Dipajaki Pemerintah, Siap-siap Harganya Naik

9 Juni 2021   09:32 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:07 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan masyarakat yang sudah sulit akan menjadi lebih sulit lagi. 

Kenaikan sembako ini pun akan mendorong naiknya inflasi yang selama ini dijaga betul oleh pemerintah Jokowi.

Kenaikan inflasi biasanya akan diikuti oleh kenaikan harga barang lain, akibatnya secara alamiah masyarakat kemudian akan mengerem belanjanya.

Alhasil tingkat konsumsi masyarakat juga akan terus melemah  dan akhirnya akan membuat ekonomi nasional yang sudah terpuruk akan semakin nyungsep.

Bahkan bisa jadi kenaikan harga bahan pokok akibat kenaikan PPN  itu akan membuat tingkat kemiskinan di dalam negeri meningkat.

Hal itu bisa terjadi mengingat, menurut Biro Pusat Statistik (BPS) 73 persen penyumbang kemiskinan berasal dari pemenuhan kebutuhan bahan pokok.

Kita bisa memahami lah, pemerintah saat ini tengah membutuhkan tambahan pendapatan lantaran belanja yang harus dikeluarkan terutama untuk kebutuhan menangani pandemi Covid-19 dan dampak-dampaknya.

Sementara pendapatan utamanya yang didapatkan dari pajak terus merosot. Akibatnya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin menganga.

Menurut data dari Kemenkeu pada tahun 2020 realisasi pendapatan negara Rp. 1.633,6 triliun, sementara belanja negara pada tahun yang sama mencapai Rp.2.589 triliun artinya ada defisit sebesar Rp. 956,3 triliun.

Defisit yang cukup besar tentu saja, dan memang Kemenkeu sebagai bendahara negara perlu mendapatkan sumber pembiayaan lain untuk menutupi defisit tersebut di luar berhutang.

Namun, tak berarti juga memajaki barang-barang yang menguasai hajat hidup masyarakat tanpa melalui kajian yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun