Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kemenangan GMW Irene Atas Dewa Kipas, Kemenangan Akal Sehat

23 Maret 2021   09:31 Diperbarui: 23 Maret 2021   10:11 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian saat dirinya SMP gelar Master FIDE berhasil dia raih, dan saat Irene memasuki usia 16 tahun gelar Grand Master Wanita berhasil ia capai.

Irene merupakan wanita Indonesia pertama yang memiliki gelar itu. Tak puas dengan capaiannya ia terus banyak berlatih dan bertanding dari turnamen ke turnamen, hingga pada tahun 2014 ia meraih gelar Master Internasional untuk kategori pria/umum.

Dengan meraih gelar MI, elo rating Irene sudah dapat dipastikan berada dikisaran 2400. Selain bakat kerja keras dibutuhkan untuk berprestasi di dunia catur, apalagi ketika si pecatur memutuskan untuk sepenuhnya berprofesi sebagai pecatur profesional.

Apakah untuk mencapai posisi seperti Irene itu gampang, jelas tidak. Sejak berusia 8 tahun ia harus berlatih 3-4 jam per hari dari Senin sampai Jumat.

Ia pun harus melalang buana dari turnamen ke turnamen di berbagai belahan dunia. Jadi pomeo usaha tak akan membohongi hasil benar adanya.

Mungkin dalam catur agak sulit meskipun dalam beberapa kasus ada juga kemungkinannya, seseorang tiba-tiba muncul menjadi hebat sekali bermain catur.

Bahkan Chess Prodigy macam pemegang rekor Grand Master termuda Sergei Karjakin mulai bermain catur dari usia  5 tahun, dan ia meraih gelar GM saat usianya 12 tahun 7 bulan.

Artinya ia butuh waktu 7 tahun untuk meraih gelar tersebut, jadi tak mungkin tiba-tiba. Ada proses cukup panjang yang harus dilewati.

Ketika ada keriuhan Dewa Kipas yang menurut Chess.com memiliki akurasi langkah dalam bermain catur mencapai 90 hingga 97 persen secara konstan dalam 27 pertandingan tentu saja aneh.

Sekelas Irene saja kisaran akurasinya hanya 45 persen sampai dengan 95 persen. Kenapa bisa begitu karena sebagai manusia ada handicup tertentu yang tidak bisa sekonstan mesin.

Jadi ketika kemudian Dewa Kipas dianggap curang dan di blokir oleh situs Chess.Com, saya kira sangat wajar. Karena biasanya kan analisa itu datang dari kebiasaan dan profiling individu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun