Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pablo Neruda, Penyair Peraih Nobel Sastra yang Nyambi Jadi Diplomat dan Politikus

7 Maret 2021   13:54 Diperbarui: 7 Maret 2021   15:19 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun karya sastranya lebih di dominasi oleh inspirasi yang datang dari kehidupan pribadinya terutama dalam hal percintaan.

Namun ironisnya dari sekian banyak puisi cinta yang terinpsirasi oleh berbagai perempuan dan kekasihnya tak satu pun puisi itu diinspirasi oleh istrinya Maria Hageenar atau Neruda biasa menyebutnya Maruca.

Ia memiliki seorang anak perempuan bernama Malva Marina Trinidad Reyes Hageenar yang lahir prematur saat ia dan istrinya bertugas di Barcelona Spanyol.

Namun sayang usia Malva tak panjang  lantaran ia menderita Hidrosefalus.

Setelah tugasnya di Spanyol berakhir, pada tahun 1933 ia menulis Residencia en la Tierra atau Resident of The Earth.

Ini merupakan karya pertama dari Trilogi yang menggambarkan pergolakan sosial dan penderitaan manusia yang disaksikan Neruda selama tahun-tahun perjalanan diplomatik dan aktivisme sosialnya.

Residencia, dalam Memoirs- nya , adalah "buku yang gelap dan suram tetapi penting dalam pekerjaan saya."

Terlepas dari kehidupan pribadi yang tak terlalu beruntung serta pekerjaan sampinganya sebagai diplomat dan kemudian menjadi politikus partai komunis di negaranya. Pablo Neruda memang pamtas disebut sebagai seorang sastrawan, penyair dan pengarang yang jenius.

Buktinya di akhir masa hayatnya ia meraih Nobel Sastra pada tahun 1971 atas sebuah puisinya yang cukup terkenal berjudul La cancion Desperada dalam versi bahasa Inggris Song of Despair atau dalam bahasa Indonesia yang ditejemahkan oleh Saut Situmorang dengan tajuk Nyanyian Putus Asa.

Puisi ini merupakan karya masterpiece yang fenomenal sekaligus kontoversial dari Pablo Neruda, yang membuat sastrawan terkenal asal Kolombia Gabriel Marquez Garcia menyebut "Pablo Neruda is the greatest poet of the 20th Century, in any Language"

Ya, dia merupakan pemuisi terhebat abad 20, dalam segala bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun