Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masa Pasang FPI Kini Telah Surut, Sampai Kapan?

27 Desember 2020   07:26 Diperbarui: 27 Desember 2020   08:04 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carubannusantara.co.id

Di sinilah titik awal politik identitas dijual sebagai bagian dari meraih elektabilitas, dan FPI merupakan salah satu pelakunya.

Persenyawaan antara politik dan identitas keagamaan yang diusung PKS, FPI, dan sejumlah organisasi lain mencapai titik didihnya pada kasus "Al Maidah" yang mengirim Ahok ke dalam penjara, dan pada saat bersamaan mengantar pasangan Anies-Sandi ke kursi DKI 1 dan DKI 2.

Di momen inilah FPI dan Rizieq Shihab mencapai puncak kejayaannya hingga 2 bulan lalu. Mereka menjadi ormas yang cukup menakutkan dan untouchable.

Pemerintah benar-benar berhitung jika menghadapi aksi-aksi mereka yang gemar mengatasnamakan segala tindakannya sebagai tindakan umat Islam ini.

Mereka pun kembali menemukan momen politik yakni Pilpres 2019  yang mampu membuat ekistensi FPI dan Rizieq Shihab tetap terjaga.

Meskipun saat itu Rizieq tengah dalam pelarian di Arab Saudi, namun ia mampu mengkomando para pendukungnya melalui pesan-pesan berbentuk teks, meme, video, rekaman suara, dan sambungan telepon, tetapi persoalan jarak yang merentang panjang tak bisa merawat intensitas kepemimpinan pada level seperti saat ia masih berada di tengah-tengah umatnya.


Makanya kemudian Rizieq bersikeras untuk bisa kembali ke Indonesia. Akhirnya dengan segala polemik yang mengiringinya ia tiba di Tanah Air pada 11 November 2020.

Namun Rizieq dan FPI tak menyadari bahwa kepulangannya itu menjadi titik awal surutnya eksistensi FPI.

Rentetan kejadian setelah kepulangannya seperti yang kita ketahui bersama dalam pikiran konsipiratif saya seolah sengaja terbangun atau dibangun untuk mengakhiri eksistensi  FPI dan Rizieq Shihab dan kelompok-kelompok Islam politik secara keseluruhan.

Pemerintah Jokowi dan aparat keamanan seperti tengah bermain catur dengan gaya pertahanan Caro Kann ala legenda catur asal Rusia Anatoly Karpov, mereka seolah membiarkan Rizieq dan FPI untuk mengangkangi pertahanannya.

Hingga titik tertentu kemudian menyerang balik dengan langkah-langkah taktis yang tak terduga, sementara FPI sudah terjebak dikepung seluruh perwira yang memang sudah disiapkan sedari awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun