Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Legenda Urban Sumber dari Berbagai Cerita Horor

4 Oktober 2020   18:40 Diperbarui: 4 Oktober 2020   20:47 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Legenda Urban atau cerita lokal  dalam bahasa Inggris biasanya disebut sebagai Urban Legend merupakan salah satu sumber dari berbagai cerita yang berbau mistis yang banyak di aktualisikan kembali oleh banyak pihak melalui berbagai media, seperti tulisan, film atau dalam dunia digital saat ini menjadi latar pmbuatan sebuah game.

Sebelum meneruskan tulisan ini saya akan menuliskan disclaimer (maaf pakai bahasa Inggris karena saya belum menemukan padanan kata yang pas dalam bahasa Indonesia terkait kata ini)

Saya menulis artikel ini berdasarkan hasil riset sangat sederhana dengan menggunakan mesin pencarian Google Search. Tentu saja, dalam tulisan ini akan banyak ditemukan tulisan yang berasal dari artikel-artikel atau buku-buku yang sudah ada sebelumnya yang saya kutip.

Saya harus tulis disclaimer ini, lantaran pihak Kompasiana kadang membuat saya bingung, ketika menentukan artikel yang ditulis itu masuk kategori pilihan atau tidak,  lantaran tak begitu jelas standarnya dan terkesan ambigu.

Ketika kita menulis hal-hal yang berbau asal-usul atau sejarah sebuah kejadian tentu saja kita akan banyak mengulang atau mengutip dari bahan-bahan tulisan yang sudah ada sebelumnya.

Apalagi bagi saya seorang blogger biasa yang tak memiliki keleluasan untuk melakukan aktivitas jurnalisme seperti melakukan wawancara dengan narasumber  yang kompeten terkait tulisan yang sedang dikerjakan.

Saya juga tak memiliki keluasaan melakukan penelitian secara mendalam terhadap bahan yamg akan ditulisnya, seperti halnya menulis untuk sebuah jurnal ilmiah.

Dengan kondisi ini, seperti banyak tulisan lain di Kompasiana, yang paling memungkinkan adalah melakukan riset dengan cara yang sungguh sederhana, Googling.

Konsekuensinya tentu saja akan banyak menulis ulang berbagai fakta yang sudah tertulis sebelumnya, saya tak mungkin memberikan opini pribadi terlalu banyak terhadap fakta sejarah yang sudah tertulis sebelumnya.

Lantaran bisa saja opini saya tak sejalan dengan fakta sejarah yang ada, makanya saya lebih memilih menulis ulang dari buku atau tulisan yang sudah ada, untuk memberikan wawasan pada para pembaca.

Kecuali saya atau kami para kompasianer dibiayai oleh kompasiana untuk melalukan riset yang dalam dan memungkinlan melahirkan teori -teori atau temuan terbaru tentang sejarah sebuah kejadian.

Sekali lagi, Mba dan Mas Admin Kompasiana, anda pasti akan menemukan banyak kutipan dalam artikel ini, seperti halnya akan ditemukan juga ditulisan-tulisan lain di Kompasiana.

Oke, kembali ke topik...

Legenda Urban seperti yang saya kutip dari Wikipedia, merupakan mitos atau legenda kontemporer yang seringkali di percayai secara luas sebagai sebuah kebenaran.

Kebanyakan mitos atau cerita ini awalnya bersifat lokal dan biasanya berkaitan dengan kisah misteri, horor, humor atau banyak juga yang bermuatan moral sangat tinggi.

Legenda urban tak selalu berkutat pada kejadian yang sebenarnya tak pernah ada, beberapa diantaranya memang pernah terjadi.

Kisah-kisah dari legenda urban itulah yang kemudian banyak diangkat menjadi berbagai karya yang berbau horor.

Penarasian ulang legenda urban menjadi kisah horor, apapun medianya selalu menarik minat manusia dan laris secara pemasaran. Menurut bapak Psikoanalis manusia Sigmund Freud hal ini bisa terjadi karena kisah horor adalah tentang hasrat terpendam manusia yang terjadi di bawah alam sadar.

Contoh Legenda Urban yang sudah menasional adalah kisah Nyi Roro Kidul yang merupakan tokoh mitologis dari Pantai Selatan Jawa. Ia diceritakan sebagai seorang ratu berparas cantik dengan kesaktian yang luar biasa dan berbagai misteri mistis berbau horor yang mengiringinya 

Apalagi kemudian kisah Nyi Roro Kidul dikaitkan dengan tokoh dan sebuah tempat yang memang nyata keberadaannya seperti dengan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno dan sebuah hotel bernama Samudera Beach Hotel di kawasan Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi.

Banyak buku dan artikel bergenre sejarah ilmiah menuliskan hubungan antara Nyi Loro Kidul dan Soekarno. Salah satunya buku yang di tulis oleh Juma D Putra yang berjudul "Dunia Batin 2 Macan Asia: Pengalaman-Pengalaman Spritual Bung Karno & Pak Harto"

Dalam buku itu ditulis,  bahwa Soekarno secara spiritual sudah menikah dengan Nyi Roro Kidul dan tempat pernikahannya di kamar nomor 308 Hotel Samudera Beach.

Pernikahan ini disebutkan sebagai sebuah simbol dari upaya Bung Karno untuk membangun kejayaan kembali dunia kemaritiman Indonesia seperti jaman Kerajaan Majapahit dulu.

Mitologi Nyi Loro Kidul ini, memang terjadi di sepanjang pantai Selatan Jawa, di Parang Tritis Yogyakarta keberadaannya juga dikaitkan dengan aktivitas Gunung Merapi.

Selain Nyi Loro Kidul, salah satu legenda urban lain yang paling terkenal di Indonesia yang kerap memberikan inspirasi pada penarasian cerita horor adalah "Pocong dan Kuntilanak"

Cerita tentang keduanya hampir ada diseluruh bagian wilayah Indonesia, walaupun kita tak pernah tahu siapa di balik sosok pocong itu, namun yang jelas semua orang tahu rupa pocong dari gambaran lewat lukisan, foto,  film dan tulisan.

Pocong merupakan hantu yang paling eksis dalam dunia legenda urban Indonesia, terdapat banyak versi yang menggambarkan wujud pocong.

Ada yang bermuka rata, namun ada juga yang menggambarkannya dengan wajah sangat pucat, lubang hidung tertutup kapas dengan tatapan mata yang kosong. Namun, yang jelas ciri khas dari tampilan pocong ini tubuhnya selalu ditutuli kain kafan berwarna putih seperti yang biasa dikenakan jenazah muslim pada saat dikuburkan.

Pocong ini kerap digambarkan bergentayangan dengan cara melompat-lompat, tetapi ada juga yang mengaku pernah melihat pocong bergerak dengan cara melayang beberapa sentimeter diatas tanah.

Selain Pocong, Kuntilanak juga merupakan salah satu hantu yang paling populer yang awalnya dikenal melalui cerita-cerita rakyat.

Kuntilanak berasal dari  kisah rakyat Melayu, dalam bahasa Melayu Kuntilanak disebut Puntianak yang merupakan akronim dari "Perempuan Mati Beranak"

Karena kuntilanak ini dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau perempuan yang saat melahirkan meninggal dunia dan anak yang dikandungnya belum sempat dilahirkan.

Sosok kuntilanak digambarkan sebagai seorang wanita cantik berambut panjang hingga menyentuh pinggul bergaun putih, beberapa diantaranya digambarkan pula berpunggung bolong, makanya di Jawa, kunti ini disebut juga sebagai Sundel Bolong.

Jika Kuntilanak ini mendatamgi sebuah daerah ia akan datang dengan melayang dan disekitarnya langsung akan tercium harum bunga kemboja. Selain itu ia pun bisa bertransformasi  menjadi seorang wanita cantik yang menggoda para lelaki, jika lelaki itu berhasil digoda dan kemudian berada dalam pengaruhnya maka darahnya akan dihisap hingga sang lelaki itu meregang nyawa.

Di Jawa Kuntilanak ini dipercaya tak akan mengganggu perempuan hamil jika ia membawa pisau, gunting, atau paku kemanapun perempuan hamil itu pergi.

Sementara ada juga yang mempercayai bahwa jika kuntilanak ini ditancapkan paku pada ubun-ubunnya ia akan berubah menjadi wanita cantik.

Mitos hantu kunti ini juga hampir tersebar di kawasan Asia Tenggara, di Malaysia disebut Hantu Langsuir. 

Keberadaan berbagai legenda urban tersebut menjadi lebih terkenal setelah menjadi budaya populer melalui hasil karya para sineas dengan berbagai interprtasinya lewat film yang mereka garap tentang Nyi Loro Kidul, Pocong, maupun Kuntilanak.

Selain itu, ada banyak lagi legenda urban yang sangat dikenal di Indonesia, seperti Si Manis Jembatan Ancol, Kolor Ijo, Nenek Gerandong, Genderuwo, Kelong Wewe, hingga Nenek Gayung.

Untuk urusan legenda urban yang kemudian menjadi dasar berbagai cerita horor yang beredar di masyarakat, tak hanya terjadi di Indonesia.

Berbagai negara di belahan dunia lain, juga memiliki "cerita kearifan lokal masing-masing". Mungkin kita sering mendengar kisah tentang vampire dan Dracula lewat berbagai karya tulis maupun film.

Vampire itu merupakan cerita legenda urban dari kawasan Balkan, Eropa Timur, yang kemudian menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia.

Di Balkan dan Eropa Timur  Vampire ini ditampilkan dengan beragam gaya, mulai dari mahluk seperti manusia yang kemudian bisa berubah menjadi kelelawar hingga seperti mayat hidup.

Sementara di Eropa Barat Vampire ditampilkan ssbagai sosok bangsawan yang tinggal di kastil mewah. Penampakan Vampire seperti ini tertulis dalam sebuah buku yang paling dipercaya sebagai pembentuk citra penampilan vampire karya John Polidon bertajuk The Vampyre yang dirilis pada 1819.

Di Asia kisah legenda urban juga ada disetiap negara diantaranya, Hantu Perobek Mulut yang terkenal di China, Mae Nak Phranong di Thailand, Tomini Hells di Jepang hingga Sesame Comestc di Korea hingga Maria Labo di Filipina.

Di Amerika Serikat salah satu legenda urban yang paling terkenal belakangan adalah Slendermen yang sukses diangkat menjadi sebuah film.

Kemudian ada pula Vagina Dentata yang awalnya merupakan mitologi dari kebudayaan suku Maori di Selandia Baru, yang berkisah tentang kemaluan wanita yang memiliki gigi.

Konon kisah ini dibuat oleh masyarakat Maori agar pemerkosaan tak terjadi di lingkungannya. 

Kita memang tak pernah tahu secara pasti berbagai legenda urban yang datangnya dari cerita temurun-temurun rakyat di sebuah wilayah.

Namun yang pasti jika ditelaah terdapat muatan moral yang tinggi di dalamnya, agar tatanan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun