Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gilang dan Makna Antik tentang Kain Jarik

2 Agustus 2020   13:38 Diperbarui: 2 Agustus 2020   15:35 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi pada dasarnya secara utilitas kain jarik ini dipakai semua orang dari kalangan manapun karena memiliki beragam fungsi.

Hampir seluruh masyarakat Jawa menggunakan kain jarik dalam berbagai kesempatan, mulai dari yang bersifat resmi seperti pergi kondangan, hingga digunakan untuk busana sehari-sehari.

Bahkan kain jarik ini bisa disebut serbaguna, lantaran selain sebagai busana, kain ini pun bisa dijadikan alas tidur, penutup kepala, kain untuk menggendong bayi hingga sekedar untuk tabir penahan angin dan sinar matahari.

Namun jangan salah ada makna antik nan menarik dibalik Kain Jarik ini apalagi  jika kemudian dikaitkan dengan motif batik yang menghiasinya.

Jarik bisa bermakna "aja gampang  serik" yang memiliki arti jangan mudah iri terhadap pencapaian orang lain. 

Tanggapi segala permasalahan itu dengan hati-hati, enggak grasa-grusu, hindari emosi berlebihan.

Kemudian jika dikaitkan dengan cara penggunaanya, Kain Jarik itu dikenakan dengan cara diwiru ujung kainnya.

Agar jarik diwiru dengan baik, ujung kainnya harus dilipat-lipat sedemikian rupa, sehingga ada anggapan Jarik itu selalu identik dengan wiru atau wiron, yang bermakna wiwiren aja nganti kleru.

Artinya kelola atau olah lah apapun yang terjadi sedemikian rupa sehingga membawa manfaat yang ujungnya membawa suasana menyenangkan dan harmonis.

Jika kemudian digunakan oleh pria dengan cara di Bebed yaitu digunakan untuk menutupi dari pinggang hingga tumit kakinya.

Bebed yang berarti jadi manusia itu harus ubed, harus rajin bekerja tapi dengan cara berhati-hati dalam melakukannya, ini ada kaitannya dengan etos kerja sebagai perlambang bahwa pria itu harus memiliki etos kerja yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun