Apakah kondisi Rutan Salemba yang bobrok seperti itu menjadi gambaran  kondisi penjara di seluruh Indonesia?
Mungkin saja hal itu memang demikian, sudah bukan rahasia lagi jika para napi menjadi komoditas yang menggiurkan untuk dijadikan sebagai tambang emas bagi para pengelola penjara.
Saya sempat mendengar kisah yang serupa dari teman yang kebetulan karena suatu masalah ia harus mendekam selama 18 bulan di Lapas Cipinang.
Ia memberi istilah pengen jadi raja dipenjara ya harus ada uang banyak, jika tidak ya bakal.jadi keset dan menjadi residu dalam sebuah ekosistem penghuni penjara.
Dipenjara juga kita bisa mencari uang dengan cara menjadi "Corvee" atau jika di dunia bebas bisalah disamakan dengan asisten rumah tangga.
Atau jadi petugas pendamping (Tamping) yang membantu pekerjaan petugas, seperti tamping kunjungan yang tugasnya seperti kurir membawa surat kunjungan bagi para napi yang dikunjungi.
Dan masih banyak tamping-tamping lain seperti tamping dapur, tamping taman.
Menanggapi cuitan dari Surya Anta pihak Kemenkumham dan Kepala Rutan Salemba bungkam seribu bahasa ketika para awak media meminta konfirmasi terhadap cuita Surya Anta ini.
"Saat ini bapak belum bisa ditemui untuk wawancara. Nanti kita kabarin jika memang bapak bisa diwawancarai," kata  Humas Rutan Salemba, Nandar, Senin (13/07/20), seperti yang dilansir Medcom.id
Sementara Menkumham Yasonna Laoly menanggapi hal ini mengambang tak secara tegas membantah kondisi Rutan Salemba seperti yang dicuitkan Surya.
"Itu kan belum tahu bener atau tidak, saya sudah perintahkan untuk diperiksa " kata Yasonna saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/07/20).Â