Allah menghendaki agar kita semua menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus. Agar sifat-sifat dan karakter Kristus yang luhur menjadi sifat dan karakter yang ada di dalam diri kita. Proses menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus inilah yang disebut sebagai pertumbuhan rohani.
Sejak kita percaya dan dilahirkan kembali sebagai ciptaan baru di dalam Kristus, Roh Kudus memulai suatu proyek "renovasi" besar-besaran di dalam diri kita. Proyek tersebut adalah membuang sifat-sifat dosa atau manusia lama dari diri kita dan membangun sifat-sifat dan karakter Kristus di dalam diri kita. Ketika sifat-sifat dan karakter Kristus semakin nyata di dalam diri kita, inilah yang disebut perubahan hidup atau pertumbuhan rohani.
Proses perubahan hidup itu akan berlangsung seumur hidup dan tidak ada liburnya. Setiap saat, setiap hari, proyek itu akan terus berlangsung.
Sifat-sifat dan karakter Kristus yang harus terbentuk di dalam diri kita  disebut buah Roh, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5:22-23). Â
Tidak ada buah yang dihasilkan secara instan. Tanaman menghasilkan buah setelah bertumbuh menjadi besar. Akan dibutuhkan waktu untuk kita bertumbuh dan menghasilkan buah Roh, waktu itu berlangsung seumur hidup.
Bagaimana agar kita mengalami perubahan hidup dan menghasilkan buah Roh?
1. Hubungan yang akrab dan terus-menerus dengan Kristus.Â
Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita hanya akan berbuah lebat bila terus melekat pada Kristus sang Pokok Anggur kehidupan kita (Yoh. 15:5-6). Hanya ranting yang terus melekat pada pokok anggur yang memperoleh semua nutrisi yang baik sehingga ia mengeluarkan buah. Inilah orang-orang Kristen yang terus melekat pada Tuhan Yesus dengan terus bersekutu dengan Tuhan lewat doa, pembacaan Alkitab, ibadah dan persekutuan dengan saudara-saudari seiman
Ranting yang tidak melekat pada pokok anggur akan menjadi layu, kering dan mati. Inilah orang-orang Kristen yang meninggalkan persekutuan dengan Tuhan. Mereka malas berdoa, tidak baca Alkitab, malas ibadah, malas bersekutu dengan saudara-saudari seiman, malas ikut cool.
2. Kerelaan untuk dibersihkan.
"Setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yoh. 15:2)