 2. Aspek Teknis
Susu Mbok Darmi memulai proses produksi dengan pengadaan susu segar dari peternak lokal di wilayah Bogor, yang menyediakan antara 800 hingga 1.000 liter susu setiap hari. Setelah susu diterima, tahap pertama adalah pemeriksaan mutu untuk memastikan bahwa susu memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Jika lolos pemeriksaan, susu akan dipasteurisasi secara manual untuk mempertahankan aroma asli dan kualitasnya. Setelah proses pasteurisasi, susu disimpan dalam mesin pendingin untuk menjaga kesegaran. Selanjutnya, susu yang telah dipasteurisasi siap untuk didistribusikan ke berbagai outlet.
Proses distribusi dilakukan dengan menggunakan kendaraan berpendingin untuk menjaga kualitas selama pengiriman ke gerobak yang tersebar di berbagai lokasi, termasuk kampus dan pusat perbelanjaan.
Setiap outlet Susu Mbok Darmi dikenal dengan sebutan "gubuk", yang dirancang dengan konsep lokal "jadul" namun tetap elegan. Desain ini mencerminkan identitas budaya Indonesia dan memberikan suasana yang nyaman bagi pelanggan.Outlet ini biasanya berukuran kompak, memanfaatkan ruang secara efisien, dan dilengkapi dengan sistem pemesanan serta pengambilan yang terpisah untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Susu Mbok Darmi mampu menjual antara 100 ribu hingga 135 ribu cup per bulan, dengan puncak penjualan terjadi selama masa pandemi di tahun 2021. Untuk memenuhi kebutuhan produksi yang besar ini, mereka mengkonsumsi antara 1.000 hingga 2.000 liter susu murni setiap hari. Dengan kapasitas produksi harian sekitar 2.000 hingga 3.000 liter, mereka dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.
 3. Aspek Pasar
Segmentasi Pasar: Susu Mbok Darmi menargetkan konsumen muda hingga dewasa yang menyukai minuman susu kekinian dengan berbagai rasa. Produk mereka lebih difokuskan pada pasar lokal, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung.
Permintaan Pasar: Ada permintaan yang tinggi untuk minuman susu kekinian di pasar Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Mereka memanfaatkan tren minuman susu yang terus berkembang.
Pesaing: Pesaing utama mereka adalah merek-merek susu kekinian lainnya seperti Coway, Teh Botol Sosro, dan brand lokal lain. Namun, Susu Mbok Darmi memiliki ciri khas dengan fokus pada produk susu pasteurisasi dan rasa yang lebih beragam.
Strategi Pemasaran: Mereka aktif di media sosial seperti Instagram dan TikTok, memanfaatkan promosi seperti "tanggal cantik" untuk menarik konsumen muda. Mereka juga mengusung tagline yang erat dengan kedekatan emosional, seperti "sehatkan tubuhmu dengan susuku."
 4. Aspek Finansial
Sumber Modal: Modal awal untuk memulai outlet Susu Mbok Darmi dan ekspansi biasanya berasal dari investor atau kemitraan franchise. Mereka juga mengandalkan modal pribadi atau pinjaman bank.
Proyeksi Keuangan: Dengan lebih dari 100 outlet yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung, proyeksi keuangan mereka  positif, mengingat harga produk yang bervariasi dari Rp12.000 hingga Rp24.000, dan permintaan yang tinggi.
 5. Aspek Manajemen dan Organisasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas 45 Surabaya, struktur organisasi Susu Mbok Darmi terdiri dari 63 pegawai yang terbagi dalam 22 jabatan dan 5 level jabatan. Struktur ini mencakup:
Direktur Utama: Dhony Pratama (pemilik usaha)
Direktur Operasional: Isfan Fajar Sidiq (co-owner)
Manajer: 8 orang
Supervisor Wilayah: 11 orang
Staf Operasional: 39 orang
Barista: 3 orang
Dalam hal manajemen operasional, Susu Mbok Darmi menerapkan beberapa strategi kunci:
Pelatihan Karyawan: Perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan mengurangi niat turnover. Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap niat turnover karyawan.
Kompensasi dan Struktur Gaji: Susu Mbok Darmi menggunakan metode "overlapping" dalam struktur gaji, yang disukai oleh karyawan dan dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi produktivitas organisasi.
Manajemen Rantai Pasokan: Perusahaan bekerja sama dengan 13 peternak lokal di Bogor, termasuk koperasi di Cisarua, untuk memasok susu mentah. Hal ini mendukung kualitas produk dan memberikan manfaat ekonomi bagi peternak lokal.
