Mohon tunggu...
Ferrelya Nazwa Azahra
Ferrelya Nazwa Azahra Mohon Tunggu... Mahasiswa Telkom University

Mahasiswa Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni dalam Komunikasi Manusia Purba

14 November 2023   23:19 Diperbarui: 15 November 2023   07:33 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu bahwa terdapat seni dalam pola komunikasi yang dilakukan oleh manusia purba?

Tentunya ada, karena seni merupakan salah satu aspek penting dari kunci evolusi. Penggunaan seni melalui alat dan kebudayaan dapat membantu manusia purba untuk berkomunikasi karena sebelumnya mereka mengalami yang namanya Zaman Pra Aksara. Seni yang terdapat dalam evolusi manusia purba disebutkan dalam Museum Sri Baduga Bandung yang merupakan museum peninggalan-peninggalan di Jawa Barat yang didirikan pada tahun 1974. Museum Sri Baduga memamerkan berbagai macam peninggalan bersejarah serta benda antik yang bernilai tinggi. Terdapat beberapa koleksi peninggalan dalam Museum Sri Baduga, seperti pakaian adat, rumah, perkakas, permainan, alat musik tradisional, serta evolusi manusia yang akan dibahas pada artikel ini.

Membahas tentang evolusi manusia, evolusi berasal dari Bahasa Latin yaitu “evolvere” yang memiliki arti berkembang. Dapat dikatakan bahwa evolusi merupakan perkembangan yang maju serta meningkat setapak demi setapak dan tidak terjadi secara instan atau mendadak (Dick Hartono, 1986). Sederhananya, teori evolusi dapat didefinisikan sebagai pendapat yang menjelaskan terkait proses terjadinya fenomena yang lambat laun mengalami perkembangan dan perubahan dalam bentuk dan fungsi. Teori evolusi dapat juga disebut sebagai kerangka konseptual yang memberikan penjelasan mengenai perubahan bertahap dalam warisan genetic dari satu generasi ke generasi lainnya, mencakup perubahan fisik, perilaku, serta seni yang ada pada manusia purba.

Seni sebelumnya telah memainkan peran penting dalam pola komunikasi manusia purba, hal tersebut ditemukan oleh beberapa temuan arkeologis serta analisis seni prasejarah. Seni yang ada dalam manusia purba tidak hanya digunakan sebagai bentuk ekspresi estetika, namun juga memiliki fungsi yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari manusia purba. Bentuk seni yang ditemukan dalam artefak prasejarah mencerminkan pola komunikasi yang kompleks yang akan dijelaskan dalam beberapa aspek seni dalam manusia purba berikut:

  • Seni Pictorial

Menurut Lawson (1994) menjelaskan bahwa: “komunikasi tampak dan idea seperti garisan, warna dan bentuk lebih berkesan bagi menerangkan sesuatu kepada khalayak. Dalam banyak keadaan, komunikasi terhasil atau boleh dicapai dengan penggunaan simbol clan imej 'pictorial' (imej bergambar) kepada khalayak dalam bentuk tema atau mesej yang dilahirkan daripada elemen reka bentuk. seperti garisan, warna, bentuk dan tekstur”. Terdapat beberapa situs arkeologi yang menunjukkan adanya lukisan atau gambar-gambar yang ada di dinding atau petroglif yang dikerjakan oleh manusia purba, hal tersebut merupakan bentuk komunikasi visual yang menjelaskan terkait informasi kehidupan sehari-hari, perjalanan, maupun aktivitas keagamaan.

  • Seni Percetakan

Dalam pola pada alat serta kerajinan manusia purba, mereka sering mempercantik atau menghias alat-alat mereka menggunakan pola dan ukiran yang memiliki makna simbolis untuk sarana komunikasinya. Hal tersebut menjadi cara bagi manusia purba untuk menyampaikan identitas kelompok, status sosial, atau informasi mengenai fungsi alat tersebut pada zamannya.

  • Seni Simbolis

Terdapat pola abstrak dan simbol yang merupakan temuan arkeologi, hal tersebut menunjukkan pola abstrak serta simbol yang ditemukan di berbagai tempat peninggalan manusia purba, seperti potongan keramik atau pun benda seni lainnya yang menjadi bentuk simbolik untuk menyampaikan pesan serta makna yang lebih mendalam.

  • Seni Ritual dan Keagamaan

Artefak seni manusia purba dalam bentuk patung-patung dan monument batu tidak jarang pula untuk digunakan dalam konteks upacara keagamaan dan ritual. Seni tersebut dapat mewakili dewa atau entitas spiritual lainnya. Komunikasi yang digunakan dalam seni ritual serta keagamaan bersifat ritualistik.

  • Seni dalam Keberlangsungan Tradisi

Seni sebagai pewarisan budaya dapat digunakan sebagai cara untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya, kisah-kisah, dan pengetahuan dari satu generasi ke generasi lainnya. Seni tersebut dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyatukan dan memperkuat identias kelompok yang ada pada manusia purba tersebut.

Analisis kontekstual serta antropologi seni sangat membantu kita dalam mengungkapkan beberapa aspek serta tujuan dari pola komunikasi yang dilakukan oleh manusia purba. Seni dari prasejarah memberikan kita perspektif baru serta jendela unik ke dalam dunia manusia purba, serta berfungsi sebagai bentuk pengekspresian kompleks dalam upaya berkomunikasi dengan sesama.

Perbedaan antara seni zaman purba dengan zaman sekarang memuat transformasi yang signifikan dalam beberapa konteks, teknologi, dan fungsi seni. Sebagai hasil dari perubahan ini, seni tidak hanya dijadikan refleksi atas kebutuhan praktis dan ritual, namun pula menjadi sarana ekspresi bebas dan kritik sosial. Dengan memahami perbedaan dari seni zaman purba dengan zaman sekarang, kita dapat meresapi evolusi seni sebagai cermin evolusi atau perjalanan manusia melalui waktu. Terdapat beberapa perbedaan antara seni manusia purba dengan seni zaman sekarang yang mencakup berbagai aspek, seperti konteks, fungsi, teknologi, dan perubahan sosial budaya. Berikut beberapa perbedaan utamanya:

  • Konteks dan Fungsi

Pada manusia purba, mereka sering kali mempunyai konteks ritual, keagamaan, serta fungsional dalam bentuk: lukisan dinding, patung-patung, dan ukiran yang dapat digunakan dalam upacara keagamaan dan sumber informasi mengenai kehidupan sehari-hari. Hal tersebut pun berfungsi sebagai alat komunikasi manusia purba. Namun bila dibandingkan dengan zaman sekarang, seni kontemporer cenderung memiliki konteks yang lebih luas dalam mengekspresikan diri, kritik sosial, serta pengeksplorasi konsep abstrak dalam mengekspresikan ide dan emosi yang dimiliki seniman tersebut.

  • Media dan Teknologi

Manusia purba menggunakan media yang terbatas dalam pembuatan karya seni dalam pola komunikasinya, dengan contoh: batu, tulang, kulit, dan pigmen-pigmen alami lainnya yang terbatas. Karena zaman dahulu belum dikenalkan dengan yang namanya teknologi, hal tersebut bisa menjadi hambatan bagi mereka. Sedangkan pada zaman sekarang seniman dapat memanfaatkan berbagai media serta teknologi yang lebih mudah untuk didapatkan dan dimanfaatkan sebagai sarana pengekspresian ide mereka, yaitu: cat akrilik, teknologi digital, fotografi, dan lainnya.

  • Keterhubungan Global

Seni prasejarah cenderung lebih sempit atau terbatas dalam kelompok atau masyarakat tertentu, tergantung pada lokasi geografisnya. Bila dibandingkan dengan zaman sekarang, seni kontemporer memiliki dampak global yang lebih luas yang dapat diakses oleh masyarakat lainnya melalui internet, pameran, serta saluran media lainnya.

Meskipun terdapat beberapa perbedaan yang signifikan pada manusia purba dengan manusia pada saat ini, hal tersebut tidak menutup pemahaman bahwa prinsip serta tema seni itu bersifat universal dan melintasi batas-batas waktu, tergantung dari bagaimana kita sebagai manusia menanggapi atau merespon seni-seni yang ada.

Dari beberapa informasi yang telah disampaikan sebelumnya mengenai seni dalam pola komunikasi manusia purba serta perbedaannya dengan zaman sekarang, mempelajari manusia purba mempunyai dampak yang baik bagi kita dari segi pemahaman dan pengetahuan. Kita dapat mempelajari evolusi serta fosil manusia purba dan memberikan wawasan tentang: pola komunikasi, cara hidup, serta warisan budaya. Mempelajari seni dan pola komunikasi manusia purba dapat membuka pintu untuk memahami sejarah panjang yang akan kita wariskan kembali kepada generasi-generasi selanjutnya.

Referensi:

Banindro, B. S., & Sherly Taju, F. (2022). SEJARAH SENI RUPA INDONESIA Bunga Rampai Perjalanan Seni Rupa Indonesia Sejak Masa Purba Hingga Modern.

Sholichah, A. S. (2019). TEORI EVOLUSI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN. el-Umdah, 2(2), 109-132.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun