Mohon tunggu...
Fernita Berliana
Fernita Berliana Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

"Tulisan bukan hanya rangkaian huruf, tetapi cara menyampaikan pesan pada dunia"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbanyaklah Beristighfar Wahai para Pendidik

20 Februari 2024   06:07 Diperbarui: 20 Februari 2024   06:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak-banyaklah istighfar karena menjadi seorang pendidik itu tidaklah mudah, banyak lalainya. Jangan bangun narasi kesempurnaan, jangan bangun personal branding bahwa kita adalah guru yang sempurna, tapi jadilah guru yang sadar bahwa dirinya banyak khilaf, jadilah guru yang terus belajar, jadilah teladan secara utuh baik dalam mengerjakan amal shalih maupun mengakui kesalahan ketika kita tergelincir. Karena murid kita butuh keteladanan dari kita bukan hanya ketika kita benar, akan tetapi mereka juga butuh keteladanan dari kita bagaimana ketika kita menyikapi kesalahan dan kekhilafan diri kita sendiri.

Tugas kita adalah mendidik mereka menjadi orang yang bertaqwa, bukan menjadi malaikat yang tidak pernah bermaksiat kepada Allaah. Tugas kita adalah mendidik mereka untuk menjadi orang bertaqwa yang kebaikannya lebih besar daripada kesalahannya.

Seideal-idealnya kita sebagai pendidik itu kita ga bisa lepas dari sisi humanis kita,  kullu bani adam khatta'  setiap manusia itu pasti punya kesalahan. Ini hal penting, Kita harus jelaskan kepada mereka bahwa guru mereka bukanlah manusia super, tapi manusia normal yang berusaha menjadi lebih baik, berusaha untuk terus belajar, punya tanggung jawab dalam mendidik mereka, kalau tanpa pertolongan Allaah kita tidak bisa mendidik mereka dan respon kesalahan itu dengan istighfar dan mengakui kesalahan.

Dan untuk menjadi guru jangan tunggu sampai kita menjadi orang yang sempurna. Karena sampai kapanpun kita tidak bisa menjadi orang yang sempurna.

Siapa guru yang ga punya kekurangan? Siapa ulama yang ga punya kesalahan? Dan itu bukan sebuah kegagalan menjadi orang bertaqwa, akan gagal ketika niat kita buruk, kita sombong dan kita ngotot mempertahankan kesalahan kita. Kemudian, lawan nafsu kita, mujahadatun nafs itu penting agar kita mampu menjadi uswah hasanah.

Faedah dari Kajian Riyadhussaalihin

"Orang yang dicintai Allaah"

Bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

Ilustrasi KBM
Ilustrasi KBM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun