Mohon tunggu...
Fernando Mirip
Fernando Mirip Mohon Tunggu... Lainnya - Melanesian

Never Give Up!

Selanjutnya

Tutup

Love

Komitmen dalam Berpacaran

3 Maret 2022   21:35 Diperbarui: 3 Maret 2022   21:45 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dua orang/pria dan wanita sedang berpacaran-(www.pexels.com)

Siapa yang belum perna dengar kata "Pacaran"? Pacaran merupakan hubungan antara dua insang ciptaan Tuhan antara laki-laki dan perempuan untuk mempersiapkan menuju pernikahan. Menurut wikipedia, Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua individu yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan untuk bereproduksi melalui perkawinan, atau hubungan seksual.

Kyns (1989) berpendapat bahwa pacaran merupakan hubungan antara dua orang yang berlawanan jenis (pria dan wanita) dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana hubungan ini didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-masing. Menurut Reiss (dalam Duvall & Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai keintiman. Menurut Papalia, Olds & Feldman (2004), keintiman meliputi adanya rasa kepemilikan. Adanya keterbukaan untuk mengungkapkan informasi penting mengenai diri pribadi kepada orang lain (self disclosure) menjadi elemen utama dari keintiman.

Tujuan Pacaran

 Setiap orang punya definisi pacaran yang berbeda, termasuk tujuan berpacaran. Ada yang menjadikan pacaran sebagai ajang untuk saling mengenal, ada pula yang menjadikan pacaran sebagai cara untuk "mengikat" pasangan sebelum menikah. Agar kamu enggak salah menafsirkan ajakan pacaran, kamu bisa menanyakan tujuan pacaran kepada Si Dia. Apakah tujuannya hanya ingin mengenal lebih dekat? Atau memang ingin serius? Meski sepele, perbedaan tujuan dalam pacaran bisa menjadi cikal bakal perselisihan yang berujung perpisahan.

Manfaat positif pacaran bagi anak remaja

  1. Bisa saling memotivasi dan mendukung.
  2. Mengenal lebih jauh termasuk mengenal keluarganya.
  3. Bisa berbagi cerita dengan usia yang sebaya, yang biasanya memiliki perasaan atau masalah yang kurang lebihnya sama.
  4. Menguragi stres.

Dalam menjalani hubungan berpacaran, pasangan membutuhkan komitmen satu sama lain agar dapat mempertahankan hubungannya, termasuk pasangan yang menjalani long distance relationship. Pasangan long distance relationship memiliki tantangan dalam mempertahankan hubungan antara lain kurangnya kedekatan diantara pasangan, sulit dalam membangun kepercayaan, relational uncertainty, dan biaya yang cukup banyak untuk berkomunikasi dengan pasangan. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran komitmen berpacaran pada pasangan yang menjalani long distance relationship. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik convenience sampling. Jumlah sampel penelitian 58 pasang (116 orang), berusia 18-25 tahun dan sedang menjalani long distance relationship. Alat ukur berupa kuesioner komitmen berdasarkan investment model theory oleh Carly Rusbult (1998). Dari hasil penelitian, sebanyak 57 pasangan (98%) memiliki komitmen yang tinggi pada kedua belah pihak. Hal ini berarti keduanya memiliki keinginan kuat untuk mempertahankan hubungan jangka panjang dengan pasangan. Kemudian, satu pasang lainnya (2%) memiliki komitmen yang tinggi pada pihak laki-laki dan komitmen yang rendah pada pihak perempuan. Pada pasangan ini, keinginan yang kuat untuk mempertahankan hubungan jangka panjang hanya dimiliki oleh pihak laki-laki saja.

Tulisan ini saya tulis untuk para remaja yang saat ini sedang menjalani hubungan pacaran, namun tidak mengerti tjuan pacaran hingga berakibat fatal yang akhirnya  merugikan salah satu pihak. Jika ada yang merasa dirugikan dengan tulisan saya, bisa menghubungi saya melalui tautan media saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun