Mohon tunggu...
Fernanda Putra Aditya
Fernanda Putra Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang Memiliki Hobi Kepenulisan dan Mencurahkan Opininya dalam Bentuk Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PKB yang Tak Tergantikan di Sidoarjo

13 Desember 2020   12:47 Diperbarui: 13 Desember 2020   13:00 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kpud-sioarjokab.go.id

Siapakah yang menjadi Bupati Sidoarjo periode ini. Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh KPU. Tapi, informasi sementara yang didapatkan dari beberapa sumber terpercaya dan rekapitulasi sementara menunjukkan bahwasanya keakuratan data bahwa persentase kemenangan tersebut seakan menjadi sebuah kenyataan.

Quick Count pada salah satu stasiun tv lokal yaitu JTV, Gus Muhdlor dan Subandi unggul sementara jika dibandingkan dengan dua paslon yang lain yaitu BHS dan Taufiqulbar serta Kelana dan Astutik. Sementara Real Count KPU menginformasikan bahwa sepertinya paslon nomor urut dua adalah pemenang Pilbup tahun ini dan kemungkinan besar duduk di Sidoarjo 1.

Jadi jika kita melihat kemungkinan yang ada dari data diatas, kemenangan masih dalam genggaman paslon yang diusung oleh PKB. Partai yang selama ini erat berhubungan dengan Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo ini.

Paslon Bupati asal PKB Menang Lagi

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwasanya setiap perhelatan Pemilihan Bupati di Sidoarjo sejak awal Pilkada pada tahun 2005, pasangan calon yang diusung oleh PKB selalu meraih kemenangan dan berhasil melenggang menjadi Sidoarjo 1.

Kita flashback kembali pada tahun 2005, dimana saat itu merupakan pemilihan umum bupati pertama yang diadakan di Kota Delta ini. Saat itu ada tiga pasangan calon yaitu Win Hendarso - Saiful Ilah yang diusung oleh PKB dan PAN, kemudian Sjamsu Bahri - Fatmah Thoha Assegaf yang diusung oleh Golkar dan PDIP, serta Nadhim Amir dan Salam yang diusung oleh Demokrat. Pada kontestasi ini, Win Hendarso yang merupakan bupati petahana menjadi pemenang dengan perolehan suara yang cukup besar yaitu 67,85% dan menjadikannya Bupati Sidoarjo selama 2 periode.

Kemudian pada tahun 2010, pada Pilbup edisi kedua di Sidoarjo ini calon bupati petahana sudah tidak dapat mencalonkan lagi sehingga peta persaingannya dinilai akan lebih merata. Pada Pilbup ini terdapat lima pasangan calon yaitu Yuniwati Teryana - Santo yang diusung Demokrat, Emy Susanti - Khulaim Junaidi yang diusung oleh PAN dan Gerindra, Agung Subali - Samsul Wahid yang merupakan paslon independen, kemudian Saiful Ilah - Hadi Sutjipto yang diusung oleh PKB dan PKS, serta Bambang Prasetyo - Khoirul Huda yang diusung oleh PDIP dan Golkar. Hasil Pilbup periode ini pun tidak berbeda jauh dengan periode sebelumnya, dimana calon yang diusung oleh PKB yaitu Saiful Ilah yang juga merupakan Wakil Bupati Petahana meraih kemenangan dengan persentase 60,46% yang menjadikan Saiful Ilah naik kelas dari Sidoarjo 2 menjadi Sidoarjo 1.

Berlanjut pada tahun 2015, kontestasi Pilbup ini diramaikan oleh petahana bupati Sidoarjo dan di Pilbup inilah PKB mengusung calon sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lainnya, yang kemudian di awal masa pencalonan dianggap ini adalah awal tahun keruntuhan PKB di Sidoarjo. Terdapat empat paslon yang bersaing dalam edisi ini yaitu Hadi Sutjipto - Abdul Kholiq yang diusung oleh PDIP, Demokrat, NasDem dan PBB. 

Utsman Ikhsan dan Tan Mei Hwa yang diusung oleh Gerindra dan PKS, Saiful Ilah - Nur Ahmad Syaifudin yang diusung oleh PKB, dan juga Warih Andono - Imam Sugiri yang diusung oleh Golkar dan PAN. Hasil akhir dari kontestasi ini mematahkan anggapan semua pihak, dimana pasangan Saiful Ilah - Nur Ahmad Syaifuddin meraih kemenangan besar sebanyak 58,97% meskipun hanya diusung oleh PKB saja dan menjadikan Saiful Ilah sebagai Bupati Sidoarjo selama 2 periode dan melanggengkan dominasi PKB di Sidoarjo.

Yang terbaru adalah pada tahun 2020, dimana pada edisi ini berbeda dengan edisi yang sebelum sebelumnya karena pada Pilbup tahun ini semua caln belum pernah berproses dalam lingkup Pendopo Kabupaten Sidoarjo sehingga para paslon masih fresh. Ada tiga paslon yang bersaing yaitu Bambang Haryo - Taufiqulbar yang diusung oleh Gerindra, Golkar, PKS, PPP. Muhdlor Ali - Subandi yang diusung oleh PKB, dan juga Kelana Aprilianto - Dwi Astutik yang diusung oleh PDIP dan PAN. Berdasarkan Real Count Sementara yang diselenggarakan oleh KPU, paslon Muhdlor - Subandi unggul dengan perolehan suara sebesar 40,2%, dimana dari hasil perolehan sementara ini menunjukkan bahwa PKB masih memiliki hegemoni yang tinggi di Sidoarjo meskipun sering diterpa ujian pada akhir akhir ini.

Faktor yang Mempengaruhi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun