Mohon tunggu...
Ferliam Felianto
Ferliam Felianto Mohon Tunggu... Siswa sekolah Kristen Kanaan Jakarta, ingin menjadi penulis terkenal

Hobi saya adalah menggambar, saya juga sering bermain game

Selanjutnya

Tutup

Film

Siapa itu Johan Liebert? perwujudan dari "Nihilisme" dan "Eksistensialisme"

11 Oktober 2025   21:54 Diperbarui: 11 Oktober 2025   21:54 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Johan Liebert merupakan antagonis utama pada serial anime Monster, diceritakan bahwa Johan lahir di Eropa timur disebuah tempat misterius bernama "Kinderheim 511" yakni panti asuhan yang merupakan tempat eksperimen psikologis rahasia. Disana, anak-anak terpisah dari identitasnya, tidak diberi nama, dan dipaksa melalui eksperimen cuci otak serta kekerasan ekstrem untuk menghapus emosi dan menciptakan "manusia sempurna tanpa hati nurani". 

Dari sinilah, Johan mulai menjadi tokoh yang manipulatif, dingin dan nihil empati. Ia menyaksikan kekerasan ekstem ditempat tersebut dimana anak-anak disana saling bunuh membunuh dan hanya ia yang menjadi satu-satunya yang " selamat", bukan karna beruntung, melainkan ia memanipulasi anak disana untuk saling bunuh membunuh. 

Johan memiliki seorang saudara perempuan bernama Anna Liebert, mereka berdua tinggal disebuah rumah di perbatasan Cekoslowakia, tempat seorang wanita dikenal sebagai "The Woman Without a Name" menjaga mereka. Suatu malam, sekelompok tentara datang dan membantai semua orang di rumah itu, hanya menyisakan Johan dan Nina. Trauma dari peristiwa itu membuat Nina kehilangan sebagian ingatannya. Setelah itu, Johan membawa Nina ke Jerman Barat dan akhirnya mereka ditemukan oleh dokter Tenma, yang kemudian menyelamatkan Johan dari luka tembak di kepala.

Setelah diselamatkan, Johan tumbuh dengan membawa dua sisi:

*Sisi tenang dan menawan, hasil dari kecerdasan dan penampilannya yang sempurna.

*Sisi gelap dan destruktif, hasil dari trauma masa kecil dan eksperimen di Kinderheim.


Ia menganggap dirinya "monster", dan berusaha membuktikan bahwa "semua manusia juga bisa menjadi monster."Tujuannya bukan sekadar membunuh, tetapi menghancurkan makna kemanusiaan itu sendiri, membuat orang lain hancur secara mental dan moral.

pada dasarnya, kepribadian Johan bisa menjadi sangat tenang dan menawan yang membuat banyak orang mempercayainya. Dan sisi manipulatif dan tanpa empati, ia bisa membuat orang lain membunuh diri atau satu sama lain tanpa menyentuh mereka.

Johan Liebert merupakan salah satu perwujudan paling kuat dari prinsip nihilisme dalam dunia fiksi. Nihilisme sendiri adalah pandangan bahwa hidup tidak memiliki makna, tujuan, atau nilai moral yang absolut. Johan percaya bahwa hidup manusia hanyalah kebetulan tanpa tujuan. Ia melihat kematian dan penderitaan sebagai hal yang tidak signifikan, sama seperti kehidupan itu sendiri.

Johan tidak percaya pada konsep moral tradisional seperti "baik" dan "jahat". Baginya, semua manusia bisa menjadi monster, tergantung pada situasi dan tekanan yang mereka alami. Ia sering memanipulasi orang biasa agar membunuh, lalu berkata bahwa mereka hanya mengikuti sifat asli mereka.

Johan sering memperlakukan kehidupan manusia seolah tidak lebih penting daripada sebuah benda.
Ia tidak membunuh karena dendam atau kesenangan, melainkan karena ia benar-benar tidak melihat perbedaan antara hidup dan mati. Dalam banyak adegan, Johan menyatakan bahwa setiap manusia menyimpan kehampaan di dalam dirinya.
Ia mencoba membuktikan hal itu dengan menghancurkan psikologis orang-orang, hingga mereka menyadari "kekosongan" diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun