Mohon tunggu...
Feri Sandria
Feri Sandria Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mempersoal Liga Paling Kompetitif di Eropa

14 Januari 2015   10:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:11 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gala Ballon D'or baru saja selesai dihelat (12/1) di Zurich dengan bola emas akhirnya jatuh ke tangan Cristiano Ronaldo yang berhasil mengalahkan dua pesaing lainnya yaitu Lionel Messi dan Manuel Neuer dan malam itu juga FIFA mnegumumkan line up Starting XI terbaik versi mereka. Tapi mari sejenak kita meninggalkan mengenai gala terbesar yang baru saja di helat serta melupakan sejenak rumor transfer mega bintang Lionel Messi mengenai desas desus kepindahannya dari Barcelona.

Bukan tidak menarik mengulas dua hal mengenai mega bintang dunia saat ini tetapi masih banyak hal yang perlu dan dapat dibicarakan daripada melulu mempermasalah kedua pemain tersebut. Sepakbola, sebuah lingkup luas yang mungkin tidak semua orang tahu apa yang menggerakkannya di balik semuanya. Sepakbola modern telah bertransformasi dari bermain dengan hati menjadi adu gengsi yang tidak ada akhirnya. Sepakbola adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dunia entertaiment, yah tentu saja begitu karena sepakbola tentu saja dapat menghibur hampir semua orang di belahan dunia manapun. Buktinya lihat saja gelaran acara mana yang dapat mengalahkan perhatian masyarakat dunia terhadap piala dunia, bahkan mungkin bencana besar, kisruh politik, perang, atau berbagai fenomena lain tidak dapat menyedot perhatian masyarakat melebihi gelaran piala dunia.

Berbicara mengenai cara menikmati sepakbola, setiap pekannya kita sudah pasti disuguhi oleh berbagai pertandingan antar klub di liga di masing-masing negaranya. Nah, yang mungkin menjadi pertanyaan kita mengapa terdapat suatu liga yang katanya kompetitif dan ada juga yang dianggap sangat membosankan. Dan satu lagi mengapa ada klub dengan dominasi juara dan mengapa ada yang tidak.

[caption id="attachment_390628" align="aligncenter" width="476" caption="Liga-Liga di Eropa"][/caption]

Pertanyaan 1 apakah Premier League adalah Liga yang paling kompetitif di Dunia? yah, mungkin untuk saat ini jawabannya bisa iya. Mungkin karena Premier League menyedot paling banyak viewer dari seluruh dunia dan mengusai hampir sebagian hak siar di berbagai belahan dunia. Tapi apakah ketika suatu liga itu dinyatakan kompetitif, segala tontonan yang disuguhkan akan selalu menarik. Dan disini jawabannya bisa iya bisa tidak. Kadang kita teramat gembira dan bangga ketika suatu tim kecil berhasil mengalahkan tim yang notabene tidak bisa dikalahkan mereka yaitu tim besar dengan kekuatan super dan tradisi juara. Tetapi kadang kita juga merasa sangat bosan tontonan yang kita harapkan sangat menarik menarik menjadi begitu membosankan saat beberapa tim bermasi dengan super defensive bahkan kadang ada sebagian tim yang bermain layaknya mereka parkir pesawat tempur. Dengan lebih memilih serangan balik dari pada mengkreasikan peluang sendiri dari permainan terbuka. dan pada akhirnya tidak jarang terdapat satu game yang berkesudahan dengan total 1 shot on target yang berbuah gol dan memberi kemenangan dengan tim lawan menderita kekalahan setelah menggempur habis-habisan sekuat tenaga yang hampir menang absolut secara statistik permainan kecuali jumlah gol, tapi toh statistik ujung-ujung tak berarti apapun melainkan gol yang menentukan permainan.

Bagi sebagian orang ini bukanlah sebuah masalah, yah tidak apa toh itu juga pilihan masing-masing. Dan itu juga bagian dari strategi karena satu hal penting dalam sepakbola adalah kemenangan, mau itu diperoleh dengan total football, tiki-taka, parkir bus, atau jenis permainan lainnya. toh yang kta tunggu pada akhirnya tim mana yang menang, tim mana yang kalah, klasmen minggu ini bagaimana dan siapa juaranya. Kadang kita sendiri melupakan estetika sepakbola, walaupun sebagian orang menganggap apapun dalam dunia sepakbola adalah bagian dari estetikanya, dan saya juga tidak menyangkal hal tersebut. Tetapi kembali cukupkah hal tersebut menjadi landasan sebuah liga dianggap kompetitif?

Sebenarnya apa yang membuat Premiere League terlihat begitu kompetitif? tidak lain dan tidak bukan adalah permasalahan uang. Liga Premier seperti yang telah saya sebutkan memperoleh hak siar paling besar di berbagai negara, yang ujung-ujung berimbas kepada pendapatan tim. Dari tabel yang dirilis oleh transfermarkt.co.uk setidaknya terdapat 5 tim inggris yang berada dalam 10 besar tim paling berharga (dengan parameter tentu saja uang) dengan total aset sekitar 1,81 Miliar Poundsterling. Disana juga tertadapat masing-masing 2 tim dari liga BBVA dan Bundesliga serta tambahan PSG dari Ligue 1 Prancis. Ini tidak banyak berbeda dengan nominal aset dan hutang yang dirilis Forbes, jika anda tertarik silahkan browsing.

Jika dilihat secara keseluruhan transfermarkt.co.uk juga merilis market value dari berbagai liga di bebua biru dan hasilnya tentu saja Premiere League berada di urutan pertama dengan total aset 3.32 Miliar Poundsterling diikuti leh Liga BBVA, Serie A dan Bundesliga dengan total aset berturut-turut 2.49, 2.13, 2.10 Miliar Poundsterling. Dan itu mungkin cukup membuktikan kederadaan uang memang benar-benar mengatur sepakbola, yah sebagai mana dengan kehidupan kita yang notabene juga diatur oleh sirkulasi uang, bukan?

Dan yang terkadang sering kita lupakan banyak berbagai tim dari liga bergengi berdiri diatas hutang, jadi tidak jarang kita mendengar terdapat tim yang menjual tiekt pertandingan dengan harga selangit contohnya Arsenal tim ini adalah tim yang menjual harga tiket termahal di EPL, dengan total aset sebesar 1.331 Miliar Poundsterling dan menempati peringkat 5 klub terkaya versi forbes tidak serta merta klub ini dinyatakan sehat atau bebas dari jeratan hutang. Forbes juga merilis bahwa 28% dari aset tim kota london tersebut adalah hutang yang setiap tahunnya akan bertambah dikarenakan bunga yang relatif tinggi. Selanjutnya juga ada Manchester United dan Liverpool dengan total hutang 19% dan 10% dari total kekayaan mereka. Bandingkan dengan klub dari liga yang banyak orang mengatakan tidak populer banyak yang tidak memiliki hutang sebegitu besarnya.

Satu hal lainnya yang membuat EPL katanya begitu kompetitif adalah jumlah pemain imigran di daratan inggris, dan betapa bergantungnya klub terhadap pemain luar yang mengakibatkan pembinaan pemain muda di inggris sangat memprihatinkan. Hal tersebut juga membuat harga pemain Inggris asli melonjak tinggi dikarenakan tim-tim EPL harus memenuhi kuota minimal pemain asli Inggris, padahal kemampuan mereka tidak seberapa jika dibandingkan pemain dari liga non populer seperti Bundesliga. Tetapi imbas terbesarnya adalah tomnas Inggris tidak bisa berbicara banyak dalam perhelatan sepakbola seperti Euro dan Piala Dunia dikarenakan EPL sendiri memberi begitu besar ruang kepada pemain dari negara lain untuk berkembang, dan pemain asli mereka pun tersisihkan.

Kedepannya kita tidak tahu apakah EPL masih bisa sekompetitif sekarang, karena uang terus berputar. Bisa saja suatu saat ada beberapa tim EPL dinyatakan bangkrut dan tidak dapat melanjutkan kompetisi mungkin dikarenakan krisis keuangan dan persoalan moneter lainnya. Bisa saja pada akhirnya liga non populer merangkak naik menjadi liga paling ditunggu karena sehatnya keuangan mereka. Misalnya kita contohkan Bundesliga, yang bagi sebagian orang sangat tidak populer ini memiliki klub-klub dengan keadaan keungan yang sangat sehat.  Meski tidak ditonton oleh 150 negara seperti EPL setidaknya tim-tim Bundesliga bisa bersaing di kompetisi eropa. Dan setidaknya bisa menyumbangkan 3 nama dalam Starting XI elitnya FIFA (ini tidak dihitung Toni Kroos yang pindah musim lalu) dibandingkan EPL yang hanya menyumbangkan 1 nama Angel Di Maria (yang notabene sebelumnya bermain bersama madrid dan baru musim panas lalu pindah ke MU).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun