Mohon tunggu...
Ferina Maya
Ferina Maya Mohon Tunggu... Mahasiswa - pembelajar

sedang belajar membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

KKN UPI 2021: Memberi Secercah Warna di SDN Cipinang Cempedak 02

1 Agustus 2021   02:09 Diperbarui: 1 Agustus 2021   07:21 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis juga sempat bercakap-cakap dengan salah satu orang tua  murid kelas 3 bernama Latifah Kapitan Hitu (39) tentang pembelajaran daring ini. Beliau mengungkapkan bahwa anaknya, Muhammad Athiyyah Akmal (9), telah melaksanakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sejak pertengahan kelas 1. Selama belajar di rumah, ibunda dari Akmal ini merasakan bahwa anak-anak lebih malas mengerjakan tugas karena merasa ada orang tuanya. Kehadiran gawai dan fasilitas yang tersedia di rumah pun menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya rasa tanggung jawab anak saat belajar di rumah. Untuk mengatasi hal itu, beliau dan ayah Akmal selalu berupaya untuk memberikan motivasi terkait masa depan Akmal. Namun, sebagai anak-anak, Akmal pun dapat mencapai titik jenuhnya. Terkadang ia pun tidak mengindahkan nasehat orang tuanya. Hal itu tidak serta-merta membuat orang tua Akmal menyerah. Mereka biasanya memilih untuk memberikan Akmal waktu untuk beristirahat sejenak dan menuruti kemauan Akmal dan Akmal harus melanjutkan tugasnya di waktu yang telah disepakati bersama olehnya dan orang tuanya.

Pada akhir percakapan, wanita yang akrab disapa Latifah itu menyatakan bahwa tidak ada yang perlu diubah dari sistem Pembelajaran Jarak Jauh yang tengah diterapkan di Indonesia karena baginya, pembelajaran melalui Zoom Meeting ini sudah cukup efektif. Akan tetapi, belum ada yang lebih baik daripada pembelajaran tatap muka yang diiringi dengan adaptasi, interaksi, dan sosialisasi langsung dengan lingkungan sekitarnya.

Sayangnya, demi menyelesaikan studi, petualangan virtual penulis bersama guru, siswa, dan staf SDN Cipinang Cempedak 02 harus berakhir di sini. Tawa, tegur sapa, serta senyum yang didengar dan dilihat oleh penulis selama berlangsungnya program Kuliah Kerja Nyata ini memang banyak dibatasi oleh layar dan pengeras suara, walakin* pengalaman penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata sejak awal memohon perizinan, membagikan buku, membantu administrasi siswa, serta berinteraksi dengan siswa dan orang tuanya bagi penulis bukan hanya bentuk pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan demi mendapatkan nilai, tetapi itu juga merupakan pengalaman yang akan selalu tersimpan apik dalam memori penulis. 

Penulis: Ferina Mayadewinta

NIM: 1806915

Prodi: Pendidikan Bahasa Jerman

*definisi walakin: https://kbbi.web.id/walakin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun