Mohon tunggu...
Ferdi pangeran Ilyas
Ferdi pangeran Ilyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

haii saya Ferdy Hobi saya adalah bermain game dan berolah raga saya sangat suka dengan hal hal yang baru maka dari itu mohon kerjasamanya semuaa terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyaknya Masyarakat Menggunakan Pinjol demi Gaya Hidup Daripada Kebutuhan Sehari-hari

18 Juni 2022   00:23 Diperbarui: 18 Juni 2022   02:05 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinjaman merupakan salah satu sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di era teknologi ini, semuanya tampak begitu mudah. Begitu juga dengan permodalan, kalau dulu orang Indonesia sulit mendapatkan pinjaman, sekarang jadi lebih mudah. Salah satu yang memudahkan adalah adanya platform penyedia layanan pinjaman digital atau biasa dikenal dengan pinjaman online (pinjol).

Kehadiran industri fintech dalam menawarkan produk keuangan berbasis digital tampaknya telah membuka pintu baru bagi mereka yang ingin mengajukan pinjaman. Berbagai fintech menawarkan peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online yang dapat diajukan dengan sangat mudah dan tanpa persyaratan yang rumit dibandingkan dengan layanan pinjaman tradisional yang ditawarkan oleh bank atau koperasi. Fintech sangat populer di kalangan milenial karena kemudahan dan kecepatannya serta diperkirakan akan terus berkembang.

Cukup dengan menunjukan dokumen pribadi seperti KTP, KK, NPWP, dan Slip Gaji Siapapun dapat menjadi pengguna aplikasi tersebut. Namun dibalik kemudahan yang diberikan banyak orang yang memanfaatkan pinjaman online ini secara tidak bijak. Dari hasil wawancara kami terhadap pemuda yang menggunakan aplikasi pinjaman online (pinjol) yaitu. "Bahwa ia menggunakan pinjaman untuk kesenangannya sendiri sehingga dia tidak sadar bahwa pinjamannya sudah semakin besar." Pemuda tersebut awalnya menggunakan aplikasi pinjaman online  hanya untuk membeli Komputer dan untuk membeli barang-barang elektronik yang harganya mahal. Jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional, pinjaman online cendrung memiliki bungan yang tinggi dan jangka waktu pinjaman yang singkat, Alhasil banyak orang-orang yang terlilit hutang yang tinggi karna harus membayar bunga yang membengkak akibat telat membayar pinjaman tersebut.

Cara meminimalisir agar tidak terjerat hutang yang membengkak. 

1. Hindari Hutang Baru

bankruptcy-concept-flat-design-52683-36266-62acd074fdcdb456e14db1e2.jpg
bankruptcy-concept-flat-design-52683-36266-62acd074fdcdb456e14db1e2.jpg
Jangan pernah melakukan pinjaman atau utang baru sebelum melunasi utang yang sebelumnya dipinjam. Jika melakukan pinjaman sebelum hutang lama selesai maka akan memperburuk kondisi keuangan.

2. Lunasi Utang Dengan Tepat Waktu

image-2022-06-18-020420143-62acd07dbb44862b503d4d22.png
image-2022-06-18-020420143-62acd07dbb44862b503d4d22.png
Kita harus melunasi hutang di aplikasi dengan tepat waktu untuk menghindari konflik atau masalah dengan pihak pemberi pinjaman. Melunasi hutang tepat waktu bertujuan untuk menghindari bunga yang mungkin akan terus bertambah dan denda jika utang tidak lekas dibayar dengan tepat waktu. Dan juga membayar tepat waktu maka akan terbentuk kredit skor yang baik. Hal ini dianggap sebagai resiko rendah dan kemungkinan bunga bisa turun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun