Mohon tunggu...
Feny Setya
Feny Setya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemikiran Islam dengan Ekonomi Islam dalam Madzhab Alternatif

27 Februari 2018   17:05 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:15 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pemikirannya tentang sistem ekonomi khususnya perbankan. Ekonomi islam adalah doktrin modern yang menawarkan alternative untuk sistem ekonomi yang dikembangkan. Untuk memahami asal muasal ekonomi Islam kita bisa merujuk pada prof Timur Kuran, guru besar ekonomi dan ilmu politik kelahiran Turki, di Duke University. 

Ia menulis sebuah buku berjudul Islam and Mammon, ditulis dengan dukungan dari Pemerintah Saudi, Raja Faisal, sebagai professor Pemikiran Islam dan Kebudayaan di University of Southern California. Sekarang mengajar di Duke University, Kuran menemukan bahwa ekonomi Islam tidak berasal dari ajaran Nabi Muhammad saw.tetapi merupakan tradisi yang diciptakan yang muncul pada 1940-an di India. Gagasan tentang disiplin ekonomi yang berbeda dan jelas Islami ini sangatlah baru. Bahkan seorang Muslim paling terpelajar seabad yang lalu akan tercengang dengan istilah ekonomi islam.

Prestasi praktis yang terlihat adalah adanya pendirian perbankan syari'ah, pendirian bank syri'ah ini dimaksudkan untuk menghindari bunga. Ekonomi islam juga memperkenalkan norma-norma islam perilaku ekonomi dan sistem redistribusi. Timur Kuran berpendapat bahwa doktrin ekonomi islam adalah sederhana. Beberapa muslim menganggapnya serius dan aplikasi praktis tidak memiliki efek dilihatpada efisiensi, pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan. Dalam kasus apapun, tujuan sebenarnya belum peningkatan ekonomi, melainkan budidaya identitas islam yang berbeda untuk melawan globalisasi budaya. Itulah penyebabnya global islamisme yang dikenal juga sebagai "fundamentalisme islam". Dengan memicu bahwa masyarakat muslim telah hidup, atau dapat hidup dengan aturan ekonomi yang berbeda.

Perbankan islam yang paling terlihat ddalam pencapaian ekonomi islam adalah perbankan islam yang berbeda dengan bank konvensional dalam hal bunga. Bank syariah seharusnya menghindari bunga, dengan alasan Al-qur'an melarang semua tentang kategori bunga. Sejak tahun 1970, lebih dari 60 negara telah mendirikan bank syariah. Timur Kuran berpendapat bahwa Al-qur'an melarang praktek riba yang melibatkan peracikan dari utang pinjaman yang tidak mampu untuk melakukan pembayaran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Riba adalah sumber ketidakstabilan politik. Kepentingan bahwa biaya bank yang modern pada pinjaman, atau yang menawarkan kepada deposan, tidak melibatkan bahaya seperti itu. 

Dalam kasus apapun, Kuran memegang bunga sangat diperlukan untuk kehidupan ekonomi, yang berfungsi untuk mengalokasikan modal dan risiko secara lebih efisien. Itu sebabnya ada masyarakat, masa lalu atau sekarang, telah berhasil memberantas bunga. Beberapa artikel Kuran diterbitkan pada 1990-an mencatat bahwa meskipun banyak bank syariah yang menguntungkan, mereka semua member dan menerima bunga secara rutin, menggunakan tipu muslihat untuk membuat bunga muncul sebagai kembali ke risiko. Banyak tipu muslihat ini memiliki akar dalam praktek abad pertengahan. Atas dasar ini, ia menyarankan bahwa pentingnya perbankan syariah terletak hampir seluruhnya dalam simbolisme dan dalam meningkatkan itu memberikan kepada gerakan global Islamisme.

Karya-Karya Timur Kuran

Timur Kuran telah banyak menulis beberapa buku dan artikel yang terkenal di dunia, tapi karyanya yang paling terkenal yaitu: The Economic System In Contemporary Islamic Thought. Empat tema artikel yang menonjol dalam karya-karya Timur Kuran preferensi pemalsuan, peran islam dalam kinerja ekonomi dari Timur Tengah, ekonomi islam dan efek politik islam. Pemikiran Kuran tentang perbankan syariah ditulisnya dalam sebuah artikel yang berjudul "Dampak Ekonomi Fundalisme Islam" dan Ekonomi Islam.

Kesimpulan

Tidak ada alasan untuk percaya, apalagi bahwa semua bank akan puas dengan pinjaman kepada perusahaan atas dasar pembagian keuntungan, atau bahwa perusahaan tentu akan keinginan untuk meminjam atas dasar ini. Ada ketegangan serius antara keinginan mereka mengaku untuk menurunkan seluruh cetak biru ekonomi Islam dari Al-Qur'an dan Sunnah, dan kesadaran mereka bahwa sumber-sumber tidak menawarkan kerangka ekonomi yang komprehensif. Memang Al-Qur'an adalah buku prinsip-prinsip moral yang berii beberapa perintah yang spesifik, sedangkan Sunnah mengungkapkan cita-cita yang dirasakan kelembagaan dan normative dari beberapa generasi muslim. Oleh karena itu, jika alternative fungsional untuk sistem ekonomi yang ada akan dikembangkan, yayasan intelektual sebaiknya harus dibuat lagi atau diambil dari sumber-sumber di luar Al-Qur'an dan Sunnah.

Daftar Pustaka

Fauziah,Ika Yunia. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syariah. Jakarta: Kencana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun