[caption id="attachment_242823" align="aligncenter" width="640" caption="graphic by @fenomenye"][/caption] Sudah nasibnya kaum laki-laki selalu dicap kurang ajar lah, mata keranjang lah, saat menatap fisik perempuan. Yah, gimana mau nggak lihat atau sekedar nengok jika seorang perempuan dengan penampilan sexy lewat di depan matanya. Sebaliknya, jarang ada cap perempuan mata keranjang saat mereka menatap saya eh, menatap laki-laki yang berpenampilan bak Agung Hercules, lengkap dengan barbelnya. Padahal nih ya, padahal… diam-diam perempuan itu juga suka ngelihat penampilan sesamanya, bahkan dengan durasi lebih lama dan lebih detail. Kalau laki-laki, paling dia tak sampai setengah menit menatap perempuan berpenampilan aduhai yang baru saja naik ke dalam Kopaja misalnya. Tapi, coba deh perhatikan tatapan mata para penumpang perempuan lainnya. Mereka bisa menatap “saingannya” itu dari ujung kepala hingga ke bawah, dari model bajunya hingga merk tasnya, dengan durasi selama mungkin. Apa karena laki-laki takut digampar di depan umum ya kalau terlalu lama memelototi fisik perempuan? Dan sebaliknya, karena merasa sesama perempuan kemungkinan digampar di depan umum dengan tuduhan mata keranjang nyaris tidak ada. Bukti lain yang bisa memperkuat teori ini adalah saat saya bertanya kepada kawan perempuan tentang keberadaan seorang wanita penuh pesona. “Eh, kemarin kamu lihat nggak tamu yang pakai gaun hitam? Cantik bener deh…” “Oh itu, yang pakai jam tangan merk Corod? Yang pakai anting warna biru?” jawabnya. Eh, dari mana dia tahu sedetail itu tentang merk jam tangan dan warna antingnya sekaligus coba? Berarti kawan saya ini lebih lama mengamati daripada saya. Kesimpulannya, kalau laki-laki melihat penampilan perempuan dengan sudut pandang “global” jadi mungkin hanya butuh waktu yang tidak lama. Sedangkan sesama perempuan karena menggunakan sudut pandang “detail”, maka wajar jika mereka butuh waktu yang lebih lama untuk mengamati. Pertanyaannya, ngapain sih sampai detail mengamati penampilan sesama perempuan lain?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI