Bagaimana puasa manteman di hari ke-16 ini? Sudah banyak dapat undangan bukber (buka puasa bersama) dari mana saja nih, hehe. Ke manapun bukbernya, dan apapun jenis nama undangannya, senantiasalah untuk bisa berpikir jernih sebelum memutuskan akan pergi.
Mungkin sudah ada yang THR-nya turun, tetapi bukan berarti dapat berfoya-foya untuk menghabiskannya hanya demi memenuhi semua undangan bukber. Bila bukber tersebut, sekiranya kurang memiliki manfaat yang besar untuk diri. Apalagi bila dana cekak dan THR masih berteriak agar bia mengalir, sebaiknya pertimbangkan lebih matang.
Lantas apakah undangan bukber, berarti tidak memiliki kemashlahatan?
Tidak juga. Tak semuanya seperti itu.
Kita hanya perlu lebih bijak melihat, memeriksa, menimbang, lalu memutuskannya dengan hati-hati.
Mengapa harus seperti itu? Bukankah adanya bukber, sekalian juga bisa meningkatkan silaturahmi?
Benar, bila memang ada hilalnya yang mengarah ke kebaikan. Pasalnya, ajang kumpul-kumpul makan ini, bisa terpeleset pada sesuatu yang membuat lara hati. Ujung-ujungnya berakhir penyesalan atau sakit hati. Oleh karenanya, agar bukber lebih bermakna, kita bisa melakukan langkah-langkah sederhana berikut ini:
Pantau Lokasi
Ketika mendapat undangan bukber, kita cari tahu lebih dulu di mana lokasinya, misal di rumah/kantor atau atau di luar rumah. Bila di rumah/kantor, umumnya akan tersedia otomatis tempat untuk solat.
Sedangkan bila di luar rumah, entah itu tempat wisata, kafe, resto maupun hotel, lakukanlah pencarian (bisa melalui internet) di mana musola/area solatnya. Hal ini dapat memudahkan kita untuk melaksanakan solat Maghrib yang waktunya dainggap mepet, kerap antre dengan pengunjung lain, dan kerap terlewat karena asik makan dan ngobrol saat bukber.