Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Empat Hal Didapat dari #ExploreRawamangun bareng Click Kompasiana

25 Februari 2020   20:33 Diperbarui: 25 Februari 2020   21:24 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.FenniBungsu
dok.FenniBungsu

Nama Akan Selalu Dikenang

Pasti tidak asing di telinga kita dengan pepatah, "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia wafat meninggalkan nama".   Sering saya membaca bahwa hal apa yang dilakukan manusia semasa hidupnya, akan dikenang oleh orang -- orang yang mengenalnya. Itu pula yang saya tangkap saat tiba di kompleks Makam Pangeran Jayakarta. Kompleks pemakaman ini adalah selain terdapat makam keluarga, berdiri pula sebuah masjid. 

Dok. FenniBungsu
Dok. FenniBungsu
Pangeran Jayakarta yang bernama asli adalah Achmad Jaketra, selain dikenal sebagai pejuang melawan penjajahan Belanda, dikenang pula sebagai penggagas berdirinya Masjid Jami Assalafiyah pada tahun 1620. Lokasinya mudah dijangkau, karena dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor sekitar :
  • Tiga menit dari arah Terminal Rawamangun dengan KWK 25 atau sekitar 18 menit dengan berjalan kaki.
  • Lima menit dari Stasiun Klender / Halte TransJakarta Stasiun Klender.
  • Sepuluh menit dari Stasiun Jatinegara.

Gambar diambil dengan mode panorama -- dok. FenniBungsu
Gambar diambil dengan mode panorama -- dok. FenniBungsu
Masjid Jami Assalafiyah, tepatnya terletak di Jatinegara Kaum, Jakarta Timur ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui SK Gubernur No 475 tahun 1993. Lokasinya yang ramai dengan para pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah sholat maupun untuk berziarah ke makam Pangeran Jayakarta, sekaligus menjadi penyadaran untuk kita mengenai istirahat panjang dan jejak nama baik yang akan terus diingat oleh siapa saja.

Hadir untuk yang Lima

Hadir selalu untuk yang lima, terkadang dirasakan belum bisa untuk tepat waktu. Namun begitu usaha agar bisa membuatnya genap melaksanakan yang lima itu, memunculkan gairah dan semangat terutama ketika berada di kawasan LRT hingga Jatinegara Kaum, yaitu kehadiran Masjid Jami Assalafiyah berada di depan jalan raya, memudahkan siapa saja untuk singgah.   

dok. FenniBungsu
dok. FenniBungsu
Begitupun mushola di tiap-tiap stasiun LRT yang posisinya mudah ditemukan, sehingga sudah bukan lagi menjadi alasan untuk kita lengah melaksanakan yang lima itu. Apalagi kenyamanan di dalamnya tersedia seperti tempat wudhu, perlengkapan sholat, dan suasana sejuk tentu akan membangkitkan rasa tenang saat bermunajat kepada-NYA.

Mushola LRT Stasiun Pegangsaan Dua --- dok FenniBungsu
Mushola LRT Stasiun Pegangsaan Dua --- dok FenniBungsu
Dari rangkaian #EksploreRawamangun ini, menjadi hal menarik yang saya peroleh selama lebih dari 6 jam (dihitung semenjak keluar dari rumah hingga kembali lagi ke dalam rumah, hehe). 

Silaturahmi dengan sesama kompasianer-nya dapat, wawasan makin bertambah, dan keceriaan hati me time dan we time ala-ala pun diraih, karena lumayan banyak dapat stok foto, hehe. Semoga pada kesempatan berikutnya ClicKompasiana bisa membuat acara yang makin #SemangatCiee lagi. Sampai jumpa di edisi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun