Pendahuluan
Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan yang memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seorang perawat tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis dan pengetahuan medis, tetapi juga harus memiliki sikap profesional yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur. Profesionalisme dalam keperawatan bukan hanya dilihat dari kompetensi klinis, melainkan juga dari kemampuan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. profesi keperawatan sangat berfokus pada individu, keluarga, dan komunitas untuk mencapai, memelihara, atau memulihkan kesehatan dan kualitas hidup yang optimal. Peran perawat sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan, dan profesi ini memiliki cakupan yang luas
Banyak orang berpendapat bahwa keperawatan adalah profesi yang mulia karena perawat dituntut untuk bekerja dengan tulus dan ikhlas karena perawat dituntut untuk bekerja dengan tulus dan ikhlas. Tidak semua orang bisa menjalani profesi ini, karena merawat memerlukan tidak hanya ilmu pengetahuan tetapi juga hati dan ketulusan. Menjadi perawat membutuhkan tingkat kesabaran, empati, dan keberanian yang tinggi.
Dalam konteks ini, agama, moral, dan etika memiliki peran penting sebagai landasan praktik keperawatan. agama memberikan kekuatan spiritual dan motivasi, moral membentuk karakter pribadi perawat, sedangkan etika menjadi pedoman profesional yang mengatur tindakan dalam pelayanan kesehatan. Integrasi ketiga aspek ini menjadikan praktik keperawatan lebih humanis, bermartabat, dan sesuai dengan kode etik profesi.
Peran Agama dalam Praktik Keperawatan
Agama merupakan sistem kepercayaan yang menuntun manusia dalam menjalani kehidupan. Dalam keperawatan, agama berfungsi sebagai sumber kekuatan spiritual baik bagi perawat maupun pasien. Perawat yang berlandaskan nilai-nilai religius cenderung memiliki rasa empati yang lebih tinggi, sabar dalam menghadapi pasien, serta memandang pekerjaannya sebagai bentuk ibadah (Nursalam, 2017).
Peran agama dalam praktik keperawatan juga sangat penting, untuk mendorong perawat melayani dengan penuh kasih,ikhlas dan sabar, contoh penerapan agama dalam keperawatan seperti memberikan kesempatan pada pasien yang ingin beribadah/berdoa sesuai dengan kepercayaan pasien.
Selain itu, nilai agama membantu perawat dalam memberikan dukungan rohani kepada pasien, khususnya mereka yang sedang mengalami penyakit berat atau menjelang ajal. Dukungan spiritual ini terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta memperkuat semangat dalam menghadapi proses penyembuhan. Hal ini menunjukkan bahwa aspek agama tidak dapat dipisahkan dari praktik keperawatan yang bersifat holistic
Peran Moral dalam Praktik Keperawatan
Nilai antara perawat dan pasien harus mengacu pada moral yang sesuai dan baik untuk diaplikasikan, salah satu moral yang baik adalah dengan terbentuknya rasa saling percaya untuk kemudian memperbaiki kondisi pasien menuju kesejahteraan. Nilai (value) berarti sebuah keyakinan seseorang mengenai penghargaan terhadap sesuatu hal yang mengarahkan individu untuk bersikap. Nilai dalam keperawatan berarti hal apa saja yang penting untuk diputuskan dan kemudian diaplikasikan oleh perawat dengan pasien yang secara persepsi sama baiknya bagi kedua pihak tersebut. Menurut Rich & Butts (2010) menyebutkan pemahaman tentang nilai bahwasanya nilai berati pandangan atau persepsi yang menjadi evaluasi seorang individu menginginkan atau tidak menginginkan sesuatu, persepsi terhadap baik atau tidaknya suatu hal. Kesimpulannya adalah bahwasanya nilai profesional seorang perawat sangat menentukan moral yang ditunjukkan pada saat melakukan tindakan dan interaksi baik itu kepada pasien maupun kepada rekan sejawat.