Patebon, Kendal (5/8) -- KKN Tim II Undip periode 2020 dilakukan secara mandiri di daerah tempat tinggal masing-masing mahasiswa dengan mengusung tema "Pemberdayaan masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 berbasis pada Sustainable Development Goals (SDGs)". Desa Jambearum menjadi salah satu wilayah pilihan dari mahasiswa Undip,  Fella Suffah Meinaswati.
Dilansir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Juli 2020 Kecamatan Patebon ditetapkan sebagai zona merah dengan kasus positif COVID-19 mencapai 8 orang, satu diantaranya terdapat di Desa Jambearum. Dampak dari COVID-19 tak hanya menimbulkan  guncangan di bidang perekonomian, namun juga memberi efek darurat kesehatan bagi masyarakat.Â
Akibatnya, masyarakat berbondong-bondong meningkatkan imunitas tubuh dengan berburu empon-empon. Sayangnya, masyarakat sekitar Desa Jambearum belum banyak yang mengetahui cara budidaya tanaman empon-empon dan pemanfaatan tanaman yang ada di sekitar untuk diolah menjadi produk pencegah penyakit.
Menilik permasalahan tersebut, Fella menyelenggarakan pelatihan menanam tanaman obat keluarga (TOGA), edukasi pengolahan empon-empon menjadi jamu, dan mengadakan pelatihan pembuatan Hand sanitizer dengan memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar rumah. Pelatihan menanam tanaman obat keluarga (TOGA) dan produksi jamu dihadiri oleh remaja IPNU-IPPNU Desa Jambearum, minggu (19/7).Â
Adapun TOGA yang ditanam adalah jahe, kunyit, temulawak, bengle, serai, dan kencur. Penanaman dilakukan dengan membuat "Taman mini TOGA" di pekarangan rumah. Kegiatan menanam TOGA diakhiri dengan meracik jamu yang dikemas dalam botol agar dapat menjadi peluang usaha di tengah pandemi ini.
Selain meningkatkan imunitas tubuh, untuk mencegah penularan penyakit di tengah pandemi COVID-19 adalah dengan pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan menggunakan Hand sanitizer, Fella menyelenggarakan pembuatan Hand sanitizer alami dari lidah buaya dan daun kemangi bersama ibu-ibu PKK pada Rabu (29/7).Â
Hasil riset dan studi pustaka menunjukkan daun kemangi dan lidah buaya sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba yang terdapat di tangan, serta lidah buaya juga dapat digunakan sebagai humektan (menjaga kelembaban) kulit.
Masyarakat mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan bersemangat, kendati dalam kondisi pandemi COVID-19. "Terima kasih telah melibatkan kami dalam kegiatan penanaman dan pembuatan jamu, kegiatan ini sangat produktif dan bermanfaat bagi kami." tutur Yanuar selaku peserta kegiatan.
Fella menambahkan "Adanya  kegiatan ini diharapkan menjadi langkah pertama untuk Desa Jambearum dalam menjaga imunitas keluarga dan meningkatkan kreatifitas usaha, serta kemandirian masyarakat di tengah pandemi COVID-19."
Penulis: Fella Suffah Meinaswati
Editor: Lusi Nur Ardhiani, S.Psi, M.Psi