Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesaktian Pancasila Menjadi Perekat. Refleksi Akan Harapan Besar

1 Oktober 2025   09:45 Diperbarui: 1 Oktober 2025   09:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Kesaktian Pancasila (Foto: Dok. Kemenbud)

Sudah 6 Dekade Pancasila diuji melalui Peristiwa yang sangat menegangkan. Sekaligus menunjukkan seberapa besar Persatuan dan Kesatuan kita di hadapan kacamata dunia. Ini merupakan sebuah refleksi sekaligus harapan. Sudahkah kita ber-Pancasila? Sudahkah Pancasila itu benar-benar menunjukkan Kesaktiannya?

Tanda besar mengiringi benak kita, tentang menjadi manusia Pancasila sesungguhnya. Tema Hari Kesaktian Pancasila tahun ini menjadi atensi menarik. Kata "Perekat" menjadi poin, bahwa ada sesuatu yang meretak. "Rekat" dengan "Retak" memang berbeda tipis. Hati-hati, karena hanya beda posisi 2 kata saja yaitu "k" dan "t". Huruf "K" dan "T" juga bermakna reflektif. Antara Kesatuan atau Terpecah, jika "Perekat" karena "K" nya didepan bermakna bahwa Kesatuan masih ada. Sementara, jika "Peretak" karena "T" nya didepan bermakna bahwa sudah Terpecah.

Memang tema ini menjadi teka-teki, mengajak kita untuk lebih dalam lagi memahami arti dari Pancasila. Merujuk pada tema 5 tahun terakhir, menurut saya lebih monoton dan penuh kosmetik:
2020 = Indonesia Maju Berlandaskan Pancasila
2021 =Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila
2022 = Bangkit Bergerak Bersama Pancasila
2023 = Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju
2024 = Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas

Baru kali ini, secara pribadi kesan menggugah Pancasila itu mulai ada di 2025. Kata "Perekat" menjadi poin mendalam, apalagi belum lama kita menghadapi situasi yang sangat menguji nilai Ke-Pancasila-an kita. Yaitu adanya krisis keadilan dikarenakan ketimpangan antara elit dan rakyat, dimana ruang demokratisasi mulai tergerus disamping juga adanya perilaku yang tidak beradab dari entitas negara. Yang mana oleh karena eskalasi, persatuan kita goyah. Goyah karena situasi yang tidak menunjukkan rasa kenyamanan untuk kita berusaha. Apakah Pancasila masih eksis? Ditengah gejolak generasi yang tidak pasti akan nasib mereka di masa datang.

Maka demikian, tunjukkan bahwa Kesaktian sebuah Pancasila bukan hanya sekedar "Maju", "Tangguh", "Bangkit", "Pemersatu" dan "Bersama". Namun pastikan Kesaktian Pancasila menjadi "Perekat" seperti lem. Membuatnya tidak meluber ke yang lain. Melainkan tetap kokoh sebagai sebuah entitas Bangsa. 

Selamat Hari Kesaktian Pancasila

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun