Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha untuk melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Sangat jarang sekali manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, interaksi sosial sangat penting. Baharuddin (2009 :36) menyatakan bahwa interaksi Sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan interaksi yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok sangat bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu yang membentuk suatu kehidupan bermasyarakat.
Sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Dengan melakukan interaksi sosial, kita bisa saling membantu kepada orang lain supaya bisa tetap bertahan hidup. Seperti halnya interaksi sosial juga memiliki peran penting bagi dunia pendidikan. Pendidikan sendiri memiliki pengertian sebagai upaya peningkatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia diharapkan mampu melahirkan manusia Indonesia yang bermutu dan memiliki kepribadian maju dan mandiri agar mampu menghadapi tantangan era globalisasi dan informasi.
Pendidikan tanpa interaksi sosial dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Interaksi sosial memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif siswa. Tanpa interaksi sosial, siswa mungkin kesulitan mengembangkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan pemecahan masalah secara efektif. Ini dapat mempengaruhi kesiapan mereka untuk berinteraksi dalam masyarakat dan dunia kerja. Selain itu, pembelajaran dari perspektif orang lain juga kurang, menghambat pengembangan pemahaman yang lebih luas tentang dunia.
Pendidikan yang mencapai tujuan akademis saja mungkin tampak sukses, tetapi ketika interaksi sosial diabaikan, ada bahaya nyata yang dapat membayangi perkembangan anak. Interaksi sosial tidak hanya menyediakan platform untuk pertumbuhan pribadi, tetapi juga merupakan elemen kunci dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Inilah beberapa bahaya yang mungkin timbul Ketika interaksi social diabaikan dalam konteks Pendidikan.
- Keterbatasan Keterampilan Sosial
Interaksi sosial adalah katalisator bagi perkembangan keterampilan sosial. Tanpa interaksi, anak-anak mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat, berkomunikasi secara efektif, dan bekerja sama dalam kelompok. Keterampilan sosial ini penting untuk sukses dalam berbagai aspek kehidupan.
- Kurangnya Keterampilan Emosional
Interaksi sosial memungkinkan anak-anak untuk mengenali dan mengelola emosi, serta memahami emosi orang lain. Tanpa pengalaman ini, mereka mungkin kurang dilengkapi untuk mengatasi tekanan emosional dan berkontribusi pada kesejahteraan mental mereka.
- Ketidakmampuan Memahami Perspektif Lain
Interaksi sosial membuka mata anak-anak terhadap keberagaman pandangan dan pengalaman. Tanpa itu, mereka dapat tumbuh dengan pemahaman yang terbatas, kurangnya toleransi terhadap perbedaan, dan kemungkinan konflik yang lebih tinggi di masyarakat.
- Hambatan dalam Pengembangan Kognitif
Diskusi, kolaborasi, dan pertukaran ide yang terjadi selama interaksi sosial memainkan peran penting dalam pengembangan kognitif. Tanpa ini, siswa mungkin kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memperluas pandangan mereka.
- Rendahnya Kesiapan untuk Dunia Kerja
Dalam lingkungan kerja modern yang mengutamakan kerjasama, keterampilan interpersonal yang kuat menjadi semakin penting. Pendidikan tanpa interaksi sosial dapat menghasilkan lulusan yang kurang siap untuk berkontribusi dalam tim dan beradaptasi dengan dinamika dunia pekerjaan.
- Risiko Isolasi Sosial
Tanpa interaksi sosial yang memadai, anak-anak berisiko mengalami isolasi sosial. Ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, karena kurangnya dukungan sosial.