Mohon tunggu...
Feenda Sekar Dawasti
Feenda Sekar Dawasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030096

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

People Pleaser, Menjadi Orang Lain Demi Mendapat Pengakuan

27 Maret 2021   14:55 Diperbarui: 27 Maret 2021   14:57 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://psikomedia.net/

Menyenangkan atau membahagiakan seseorang merupakan suatu hal yang positif. Tetapi, jika berlebihan itu akan membuat kamu menjadi seorang people pleaser. 

Mungkin sebagian orang belum tahu apa itu people pleaser. Jadi, people pleaser adalah seorang yang selalu berusaha untuk  menyenangkan orang-orang yang ada disekitarnya dan memiliki kecenderungan untuk melakukan apapun agar orang lain senang dan tidak kecewa kepadanya. 

People pleaser ini adalah kebiasaan yang buruk untuk diri sendiri, karena seorang people pleaser menjadikan orang lain sebagai world center-nya, dan juga seorang people pleaser akan lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. 

Hal ini bisa saja terjadi karena seorang ingin dirinya untuk diakui dan ingin berkontribusi bagi orang lain. People pleaser ini akan rela mengorbankan dirinya sendiri demi menyenangkan orang yang ada disekitarnya. 

Seorang people pleaser akan mendapatkan rasa aman dan percaya diri melalui persetujuan orang lain. Ini menjadikan seorang people pleaser tidak memiliki pendirian dan selalu bergantung pada orang lain. 

Jika tidak mendapat pengakuan dari orang lain, seorang people pleaser ini akan merasa minder, bingung, dan merasa dirinya kurang pantas. Tentu saja hal ini akan merusak diri sendiri. 

People pleaser juga memiliki rasa tidak enakan, karena apa yang orang lain katakan, dirinya selalu melakukannya karena jika dia menolak, dirinya akan merasa bahwa keberadaannya tidak diakui.

Adapun tanda-tanda bahwa kamu adalah seorang people pleaser, antara lain

  • Terpaksa untuk setuju, karena seorang people pleaser ini akan selalu menghindari konfrontasi. Padahal bisa saja dalam hatinya memiliki rasa tidak setuju dengan apa yang diutarakannya.
  • Terlalu sering meminta maaf yang sebenarnya tidak perlu, seorang people pleaser rela untuk disalahkan dan selalu siap untuk meminta maaf meskipun tidak melakukan kesalahan.
  • Menganggap rendah kepada diri sendiri, seorang yang termasuk kategori people pleaser memiliki tingkat kepercayaan diri rendah dan butuh pengakuan dari orang lain untuk menilainya, sehingga seorang people pleaser selalu bergantung apa yang orang lain katakan terhadapnya.
  • Tidak bisa menolak, jika seorang people pleaser menolak permintaan dari orang lain, dia
  • akan khawatir dan merasa orang lain tidak peduli dengannya.
  • Seorang people pleaser jarang meminta bantuan orang lain, saat sedang kesulian people pleaser enggan untuk meminta bantuan, bukan karena dia bisa melakukannya sendiri tetapi dia akan merasa jika meminta bantuan, itu akan merepotkan orang lain.
  • Selalu terlihat goodmood, karena jika seorang people pleaser menampilkan wajah yang cemberut atau badmood, itu akan merusak citranya. Jadi harus terlihat ceria, bahagia, dan seolah-olah sedang tidak memiliki masalah. Dan seorang ini akan selalu menyembunyikan perasaannya demi terlihat sempurna dihadapan orang.
  • Sering merasa overwhelmed karena sering menanggung pekerjaan orang lain, sering kali kita diminta bantuan dan kamu tidak bisa menolaknya karena merasa tidak enak, padahal pekerjaanmu juga sedang menumpuk.

Nah, setelah tahu tanda-tanda people pleaser, apakah kamu termasuk dalam kategori tersebut? Namun ada juga beberapa hal yang dapat dilakukan supaya kamu tidak bergantung pada pengakuan orang lain, diantaranya yaitu

  • Jangan takut untuk meminta bantuan orang lain, sering kali seorang people pleaser takut terlihat lemah jika meminta bantuan orang lain. Namun, tidak ada salahnya juga jika meminta bantuan kepada orang yang sudah kamu percaya dan dapat diandalkan.
  • Merenung dan mengevaluasi diri darimana datangnya keinginan untuk menyenangkan semua orang, apakah karena takut tidak diakui atau mungkin sifat sejak kecil. Dengan mengerti akar permasalahannya, kamu akan lebih mudah untuk menyembuhkan diri ataupun mencoba berubah.
  • Yakin bahwa ada orang-orang yang siap membantumu, beajar untuk bersosialisasi lebih dalam dengan meminta bantuan atau nasihat, sehingga jika kamu meminta bantuan kepada mereka, mereka tidak risih dan justru membuat mereka merasa menjadi orang yang terpenting.
  • Belajar untuk memprioritaskan diri, jangan samakan prioritas dengan egois karena itu dua hal yang sangat berbeda. Memprioritaskan diri disini maksudnya adalah selalu menomor satukan kepentingan diri sendiri terlebih dahulu sebelum beralih kepentingan orang lain, karena jika kepentinganmu tidak diprioritaskan, maka itu akan merugikan diri sendiri.

Jadi, jangan memaksa dirimu untuk menyenangkan orang lain. Sebenarnya boleh-boleh saja kita menyenangkan atau membahagiakan orang lain, tapi kita juga harus tahu batasan dan jangan membuat diri kita tertekan yang akhirnya hanya akan membuat kita menjadi stress atau depresi. Dan juga ketika kita dimintai bantuan oleh orang lain, kita harus tahu apakah ada waktu untuk melakukannya? 

Apakah kita senang melakukannya? Dan bagaimana perasaan kita sendiri ketika menolong orang lain? Jadi, ketika kita sedang sibuk dan pada waktu yang bersamaan diminta tolong oleh orang lain, jangan segan untuk menolaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun