Mohon tunggu...
Feby Farayola
Feby Farayola Mohon Tunggu... I keep my magical in my words✨

SEO content writer yang juga suka menulis fiksi, kulineran, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Memasuki Era dengan Tuntutan Tidak Boleh Gaptek, Benarkah Menghasilkan Uang Jadi Lebih Mudah?

13 Oktober 2025   15:11 Diperbarui: 14 Oktober 2025   14:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang bekerja dengan laptop (Sumber: Pexels/Sasha Kim) 

Jika membicarakan mengenai profesi, mungkin hal yang terlintas dalam pikiran orang-orang yang kini telah berusia 50 tahun ke atas adalah dokter, guru, polisi, dan lain sebagainya. Namun kini keadaan telah berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Seseorang tidak harus pergi pagi pulang sore ke kantor untuk menghasilkan uang. Dengan memanfaatkan teknologi dan kemahiran dalam penggunaannya, pundi-pundi rupiah akan datang. Namun pertanyaannya, apakah semudah itu?

Saat ini adalah era di mana orang-orang dituntut untuk tidak gaptek. Mengapa demikian? Hal tersebut berkaitan dengan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan uang. Tidak dipungkiri, setiap lapisan masyarakat tentunya lebih menyukai cara yang praktis dalam berbagai hal, termasuk menghasilkan uang. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan penggunaan sosial media dan situs web.

Jenis Profesi yang Muncul dari Perkembangan Teknologi

Jika punya waktu luang, cobalah sisihkan untuk berbincang dengan orang tua dan kerabat yang telah berumur 50 tahun ke atas. Beri mereka beberapa pertanyaan seperti, pernahkah mendengar profesi Affiliator? Apakah mereka mengetahui apa itu SEO specialist? Apakah mereka mengetahui tentang produk digital? Saya yakin, sebagian besar dari mereka akan menjawab tidak.

Jenis profesi lainnya yang muncul dari perkembangan teknologi, yaitu:

* Digital marketing.
* Social media specialist.
* E-commerce specialist.
* Ads specialist.
* Digital content creator.

Dan tentunya masih banyak lagi seperti halnya influencer dan seller product digital.

Namun, sebagian besar dari kerabat dan orang tua yang sudah sepuh mungkin akan memandang rendah profesi tersebut dengan label pekerjaan tidak jelas. Sebenarnyah hal ini dapat dimaklumi karena keterbatasan pengetahuan. Tetapi perlu diingat, jika ditekuni dengan sungguh-sungguh, bukan sesuatu yang mustahil jika profesi-profesi tersebut dapat memberikan kehidupan yang layak. Meski prosesnya juga tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun bukankah untuk menjadi guru, dokter, tentara, pilot, dan lainnya juga membutuhkan proses?

Saat Ini dan Kedepannya adalah Era dengan Tuntutan Tidak Boleh Gaptek

Terima atau tidak, kenyataannya saat ini dan kedepannya adalah era yang menutut kita untuk tidak boleh gaptek. Selain dapat mempermudah kegiatan dalam sehari-hari hal tersebut juga berpengaruh pada peluang dalam menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Jika beberapa tahun lalu sosial media hanya dimanfaatkan sebagai media bertukar informasi dan menyambung komunikasi, siapa sangka kini hal tersebut dapat dijadikan ladang dalam menghasilkan uang?

Misalnya sebut saja platform TikTok. Dahulu platform ini hanya digunakan untuk berbagi hal dalam bentuk audio visual. Namun, kini platform tersebut dapat digunakan oleh para seller online untuk menawarkan produk yang diperjual belikan. Selain itu, ada pula aneka fitur dan program lainnya seperti TikTok Go, TikTok affiliate, yang tentunya dapat dijadikan ladang penghasilan.

Tidak hanya TikTok, beragam platform lainnya seperti Facebook dan Instagram kini juga kerap digunakan sebagai sesuatu yang multifungsi. Seperti halnya membangun personal branding, membagikan konten, serta menjadi semacam umpan bagi brand untuk memberikan penawaran kerja sama.

Di Tengah Persaingan, Apakah Semuanya Tetap Mudah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun