Mohon tunggu...
Febryan HidayatullahHaimi
Febryan HidayatullahHaimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Objektivikasi Gender Peran dan Penampilan Kaum Perempuan dalam Media Masa

29 Januari 2022   21:59 Diperbarui: 29 Januari 2022   22:00 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Adanya berbagai media di Indonesia telah mempermudah adanya penyebaran informasi kepada masyarakat dapat dilihat dari produk-produk yang sudah dipasaran sebagaian besar pernah diiklankan melalui berbagai media massa bahkan ada banyak biro iklan yang menjadikan media sebagai sarana ampuh dalam berkompetisi melawan competitor atau pesaing bisnis dalam hal menawarkan produk didalam media, dari itu semua tidak terlepas dari adanya perempuan yang berperan dalam periklanan tersebut, perempuan istilah dari jenis kelamin yang berbeda dari jenis kelamin laki-laki, perempuan sendiri memiliki kodrat untuk menjadi pasangan laki-laki begitupun sebaliknya.

Peran yang dimainkan perempuan dalam media merupakan kelengkapan dari hubungan yang berdasarkan peran yang dimiliki menduduki status social khusus, dapat dilihat bahwa dalam peran terdapat bermacam-macam harapan dari masyarakat atau orang-orang yang berhubungan dalam menjalankan peran tersebut.

Dalam media massa sendiri sangat mementingkan pasar dikarnakan dalam media massa memiliki komponen seperti pemodal, pemain peran, dan audiens yang dimana dari ketiga itu memiliki siklus dalam media, pemodal sebagai seseorang yang membayar media untuk mendapatkan keuntungan, sehingga media harus membuat iklan ataupun memperanka seseorang baik itu laki-laki maupun perempuan untuk membuat konten dalam media semenarik mungkin agar para audiens tertarik untuk melihat dan membeli produk yang disuguhkan dalam isi konten tersebut, semakin banyak audiens yang tertarik maka akan semakin banyak keuntungan yang akan didapatkan oleh oemodal itu sendiri, namun dalam hal inilah yang dapat menimbulkan bahaya pada media massa

Adanya bentuk ketidak adilan gender terjadi pada kesesatan berpikir yang sama dalam melihat gender, pemberian label kepadaseseorang dan tuntutan yang diberikan seringkali digunakan untuk alasan membenarkan suatu tindakan dari satu kelompok atas kelompok lainnya, pelabelan juga menunjukan adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbang memiliki tujuan untuk menaklukan atau menguasai pihak lain, pembelaan negative juga dilakkan atas dasar anggapan gender yang diberikan kepada perempuan.

Mengapa laki-laki cenderung memiliki peran yang lebih diutamakan dibanding perempuan?  

Dilihat dari perbedaan peran dan penampilan antara laki-laki dan perempuan yang lebih dikenal dengan perbedaan gender yang terjadi dalam masyarakat, itu semua tidak akan menjadi suatu permasalahan selama tidak terlibat dalam diskriminasi dan ketidakadilan gender. untuk mengukur apakah perbedaan dalam gender menimbulkan ketidakadilan atau tidak dilihat dari pengklasifikasikan yang digunakan sebagai dasar untuk memperlakukan kedua jenis kelamin secara berbeda dan merugikan salah satu jenis kelamin maka akan terjadi ketidak setaraan gender

Tuntutan peran dan penampilan perempuan dalam media massa 

Peran perempuan dalam media pada masa sekarang tidak mengherankan lagi menjadi suatu yang mengherankan karena setiap lini media masa tentunya selalu ada berita tentang perempuan. Media massa nasional narasi yang digunakan untuk perempuan selalu dengan kata cantik menampilkan foto dan baju yang melihatkan lekukan tubuh, tentu saja hal ini menjadi suatu hal yang merugikan bagi kaum perempuan

Banyaknya audiens pada media massa menginginkan perempuan memerankan dan berpenampilan canti serta memiliki tubuh seksi yang menggoda hal ini membuat perempuan hanya dipandang sebagai objek seksualitas semata bagi para laki-laki. Karena secara tidak langsung hal tersebut sengaja menjadi tuntutan peran dan berpenampilan perempuan untuk membuat para audiens tertarik untuk pada sesuatu yang disuguhkan dalam media massa tersebut.

Belum lagi penyebaran tentang kehidupan pribadi perempuan dalam media massa seperti foto pribadi yang memperlihatkan aurat perempuan itu hal ini yang paling berpengaruh karena secara tidak langsung perempuan dijadikan objek seksualitas serta dijadikan barang komuditi dalam media massa namun justru hal inilah yang menarik bagi audience.

Kini sudah saatnya media massa tidak membuat berita dan membuat iklan yang mengutamakan keuntungan dan merugikan kaum perempuan membuat perempuan menjadi objek seks, karena peran dan penampilan perempuan dalam media massa dinilai sangat menjunjung tinggi kecantikan dan lekuk tubuh perempuan, media massa harus membantu kaum perempuan untuk merubah imej dalam pikiran para audiens dan pasar agar imej perempuan lebih dijaga dan dihargai paling tidak bersifat berimbang .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun