Mohon tunggu...
Febrilia Akika Sari
Febrilia Akika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hello, how are you doing today? Hope you are doing well.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berhenti Membandingkan Diri dan Mulai Hidup Tenang

17 Juni 2021   14:35 Diperbarui: 23 September 2023   16:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bahagia. sumber: Picsart/free to edit

Kebanyakan orang sepertinya senang sekali untuk mempersulit hidup mereka. Kok bisa? Ya, seperti selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain. mereka menghabiskan energinya untuk menyiksa diri mereka dengan cara membandingkan seberapa kemampuan mereka disbanding orang lain.  Sekarang ini kita hidup pada jaman yang hanya mengagungkan prestasi tinggi tanpa memberikan toleransi kepada kegagalan. Umumnya orang yang gagal akan cenderung mendapat respon negatif dan direndahkan.

Kita semua sudah familiar dengan hal ini bahkan sejak kita masih kecil. Pasti pernah suatu kesempatan orang tua kita membandingkan kemampuan kita matematika dengan anak lain. Yang kemudian membuat kita ingin mendapatkan nilai matematika paling tinggi. Ingin jadi bintang kelas. Dan setiap kali ada orang lain yang lebih baik dari kita, kita selalu merasa cemas.

Selama ini kita terjebak dalam kepercayaan bahwa kita haruslah lebih baik dari orang lain. Memupuk jiwa kompetisi dalam diri kita, kita juga percaya bahwa hal itu akan membuat kita jadi lebih baik.

Tapi pada kenyataannya, semua itu tidaklah benar. Itu hanya akan membawa petaka. Membawa kita dan bahkan mengurung kita dalam perasaan tidak bahagia. Seolah-olah kita selalu mengejar sesuatu. Selalu merasa gagal tiap kali kita tidak mencapai standar yang telah kita buat. Kita tidak menikmati hidup kita sebagaimana mestinya.

Dan jika benar kita bisa mengungguli orang yang membuat kita iri, selanjutnya kita pasti akan mencari orang lain untuk terus bersaing dan membandingkan diri. Saya tahu, karena saya pernah merasakannya. Selalu merasa stress, selalu iri akan kemampuan dan kesuksesan orang lain, tidak puas akan apa yang telah saya miliki ketika saya masih merasa tidak lebih baik dari orang tersebut. Hal tersebut yang semakin menjauhkan saya dari perasaan bahagia.

Hal yang membuat saya sadar bahwa hidup bukan hanya sekedar tentang berkompetisi dengan orang lain, bukan hanya sekedar untuk mengungguli orang lain. Tapi ini tentang menjadi lebih baik dari diri kita yang sebelumnya, setiap hari. Tentang bagaimana kita bisa bertahan hidup di dunia ini. Tidak penting membandingkan kesuksesan orang lain dengan diri anda.

Kita memang harus memiliki tujuan dalam hidup kita. Tapi menyiksa diri dengan terus membandingkan seberapa orang lain lebih baik dari kita hanya akan menuntun kita pada perasaan cemas dan jauh dari kata bahagia.

Semua orang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dan tentu saja kita bisa mempelajari hal-hal yang berbeda. Kita semua berada pada tingkatan yang berbeda dalam cerita kita. Jadi normal saja ketika orang lain lebih pandai, lebih pintar, dan lebih sukses dari kita. Tapi kita tidak perlu membandingkan diri kita, kita tidak perlu bersaing untuk menjadi lebih baik dari orang lain. Karena rival yang sebenarnya bagi kita adalah diri kita sendiri.

Kita tidak perlu mengalahkan orang lain untuk jadi lebih baik. Bersyukurlah pada dirimu sendiri. Dan cobalah untuk terus menjadi lebih baik dari dirimu yang sebelumnya. Ketika kamu melakukannya, kamu akan mulai melihat realitas dari sudut pandang yang berbeda.

Kita semua adalah karakter utama dalam cerita kita masing-masing. Berhenti menyia-nyiakan energi kita hanya untuk fokus menonton cerita orang lain dan kemudian membandingkannya dengan cerita kita. Karena akan lebih baik jika kita memulai menikmati kehidupan kita. Melakukan hal-hal yang kita suka. Tapi tetap dengan catatan tidak dengan tujuan merugikan siapapun.

Bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan mulai melakukan hal-hal dan belajar hal baru yang akan menuntun kita pada tujuan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun