Mohon tunggu...
Febrilia Akika Sari
Febrilia Akika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hello, how are you doing today? Hope you are doing well.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nasi Pager: Murah, Nikmat, Kenyang

11 Maret 2021   17:38 Diperbarui: 23 September 2023   21:59 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Halo foodie, udah pada makan belum nih? Kalau belum, pas banget nih. Karena kali ini kita  bakalan ngebahas tentang kuliner unik. Coba tebak, kuliner apa yang akan kita bahas kali ini? Yap, Nasi Pager. Tuh kan, dari namanya aja udah unik. Kira-kira kenapa namanya Nasi Pager yah? Apa sih hubungannya nasi sama pager?

Bagi masyarakat Kecamatan Godong, kuliner satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Nasi Pager selalu jadi primadona menu sarapan bagi masyarakat sekitar. Rasanya yang khas dan juga mantap membuatnya selalu jadi buruan para pencari sarapan.

Di daerah Godong kita akan dengan mudah sekali menjumpai penjual Nasi Pager. Beberapa warung memang sengaja buka di pagi hari untuk menjajakan kuliner khas ini. Para penjual sering berjualan di area Pasar Godong dan di sekitaran jalan raya menuju arah Karangrayung.

Kuliner satu ini adalah kuliner khas daerah Godong. Saking khas nya kuliner ini, sampai pernah diadakan festival nasi pager di Desa Bugel, Kecamatan Godong pada 19 Januari tahun lalu yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tak tanggung-tanggung untuk memeriahkan festival ini Ganjar rela ngontel sepeda bersama isterinya dari Semarang hingga Godong yang berjarak kurang lebih 53 kilometer.

Umumnya penjual Nasi Pager hanya akan berjualan dari pagi sampai siang. Karena kuliner satu ini memang biasa dijadikan sebagai menu sarapan. Harga satu porsi nasi pager sangat murah dari Rp 3.000 sampai Rp 4.000. Namun, untuk rasa jangan ditanyakan lagi. Saya akan bilang mantap. Dua porsi Nasi Pager biasa dengan 4 tempe goreng, 2 tahu isi, 1 perkedel, satu botol air mineral sedang, dan segelas es teh hanya dihargai 20 ribu rupiah saja. Murah bukan?

Lalu apa sih hubungan nasi dan pager? Kenapa nama kuliner ini nasi pager?

Menurut penuturan Ratmi (10/3/2021) penjual nasi pagar yang telah melakoni profesi ini selama kurang lebih 10 tahun mengatakan bahwa nama ini berasal dari sayuran yang ditanam mengililingi rumah.

“Jaman mbien ngoten niku kan ditanduri godong kates, petet, kacang kangge ngubengi griyane, mbak,” tuturnya.

Ratmi biasa berjualan dari jam 6.30 WIB sampai dagangan habis.

“Ya, bukanya itu gampangnya dari setengah tujuh Mbak. Tutupnya kalau dagangan sudah habis.” sambungnya.

Pada jaman dulu sayuran yang digunakan dalam nasi pager ini biasa ditanam oleh warga mengelilingi rumah selayaknya pagar. Nah kira-kira begitu asal usul nama Nasi Pagar yang masih popular bagi masyarakat Godong hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun