Mohon tunggu...
Febri Dwi Rohmadi
Febri Dwi Rohmadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saat ini sedang menempuh studi S-1 Sosiologi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pernah ikut serta dalam Lomba menulis cerpen di Dinas Kebudayaan Kudha Yogyakarta tahun 2019.

Hobi menulis puisi, cerpen, novel, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Teori Konflik Milik Ralf Dahendraf

27 Oktober 2022   09:22 Diperbarui: 27 Oktober 2022   09:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Febri Dwi Rohmadi

NIM : 21107020021

Kelas : A

UTS Teori Sosiologi Modern

Saya berhasil mewawancarai tetangga saya yang bekerja di Alfamart daerah Bantul. Beliau bernama Andi Sujatmiko. Sejak lulus SMA Andi bekerja di alfamart guna bisa memenuhi kehidupan sehari-hari. Mulai jadwal pagi sampai sore, sore sampai malam, dan malam sampai pagi pernah dia jalani. Akan tetapi akhir-akhir ini Andi sering sekali dapat jatah lembur dan jarang dapat libur. Sesuai peraturan yang diberlakukan di Alfamart , Andi mau tidak mau harus mengikutinya. Perusahan tiap bulannya memiliki target perjualan sehingga karyawannya dituntut untuk kejar target.

Saya mencoba menganalisisnya menggunakan teori konflik milik Ralf Dahrendraf. Dari peristiwa diatas dapat ditelaah mengenai sumber konflik yang terjadi. Karyawan dan pihak perusahaan memiliki kepentingan yang berbeda. Disatu sisi Andi sebagai karyawan ingin bekerja sesuai dengan jam kerja yang ia miliki. Sementara pihak perusahaan menilai perlu adanya sistem lembur agar target penjualan setiap bulannya terpenuhi. Hal tersebut bisa memicu konflik antara karyawan dengan pihak perusahaan. 

Kekuasaan dan wewenang senantiasa menempatkan individu ke dalam posisi atas dan posisi bawah dalam setiap struktur. Karena wewenang adalah suatu bentuk sah, dan semua yang tidak tunduk akan mendapatkan sanksi. Menurut Dahrendorf sebagai persekutuan yang terkoordinasi secara paksa. Dikatakan seperti itu karena kekuasaan selalu memisahkan dengan tegas antara penguasa dan yang dikuasai. Maka didalam masyarakat selalu terdapat dua golongan yang saling bertentangan. Masing-masing golongan dipersatukan oleh ikatan kepentingan nyata yang bertentangan secara substansial dan secara langsung diantara golongan-golongan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa konflik bisa juga menimbulkan perpecahan. Sama halnya perbedaan kepentingan bisa mengubah perspektif pandangan dalam menyikapi sebuah konflik. Saya menganalisis teori Ralf ini sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. Lantas bagaimana kita menyikapinya? 

Sikap kita tentunya harus netral dan tidak memihak. Konflik yang terjadi seharusnya bisa dapat melahirkan sebuah solusi. Solusi yang sekiranya adil buat kedua belah pihak

Ralf Dahrendraf lahir di Hamburg, Jerman pada 1 Mei 1929. Sebagai teoriwan konflik kelas, Dahrendorf merupakan tokoh terkemuka yang menjelaskan dan menganalisis pembagian kelas di masyarakat modern dan diakui sebagai salah satu tokoh pemikir paling berpengaruh di masanya. Selama berkecimpung di dunia politik, Dahrendorf sebagai anggota Parlemen di Jerman, Komisaris Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan Eropa, Komisaris Riset, Sains, dan Pendidikan Eropa serta anggota House of Lords Britania Raya. Setelah diangkat sebagai jawatan seumur hidup tahun 1993 di Britania Raya, ia dikenal dengan Lord Dahrendorf. Ralf Dahrendorf pernah menjadi direktur London School of Economics dan Pengurus St Antony's College, Universitas Oxford. Ia juga pernah menjadi Dosen Sosiologi di sejumlah universitas di Jerman dan Britania Raya.

Sumber : Ritzer, "Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berperan Ganda" (Jakarta, 2013)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun