Klaten, Desa Ngrundul-- Pengadaan Makanan ISI PIRINGKU dan Edukasi Penanganan Choking Saat Makan pada SDN 1 Ngrundul
Implementasi 'ISI PIRINGKU' pada anak sekolah sangat penting untuk menanamkan kebiasaan makan sehat sejak dini, dengan memahami komposisi makanan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayur dan buah dalam setiap porsi makan. Melalui pemahaman ini, anak-anak dapat terhindar dari berbagai masalah gizi, seperti kekurangan nutrisi atau obesitas yang dapat menyebabkan stunting dikemudian hari atau masa yang akan datang hal ini dapat berdampak pada kesehatan mereka. Selain itu, asupan gizi yang baik juga berperan dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak, sehingga mendukung prestasi belajar di sekolah. Dengan edukasi yang tepat, anak-anak dapat membentuk pola makan sehat yang berkelanjutan
Selain itu, dalam pengadaan makanan ISI PIRINGKU, pemilihan supplier yang tepat dalam pembelian bahan baku menjadi faktor penting untuk menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini memastikan bahwa komposisi gizi seimbang dalam konsep ISI PIRINGKU tetap terjaga. Dengan sistem ini, distribusi makanan dapat dilakukan secara lebih higienis, praktis, dan tetap memenuhi prinsip gizi seimbang. Selain menjaga kandungan nutrisi, pendekatan ini juga mendukung pola konsumsi sehat di berbagai lingkungan, seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat kerja.
Wali Kelas 4 SDN 1 Ngrundul, Ibu Endang, menyampaikan bahwa anak Sekolah Dasar (SD) biasanya makan dengan cara terburu-buru dan melupakan beberapa etika dasar saat makan, seperti halnya mencuci tangan, berdoa, makan dengan cara perlahan. Hal ini memungkinkan anak-anak mudah tersedak dan mengalami sakit tenggorokan yang membuat selera makan mereka menurun.
Oleh karena itu, edukasi penanganan choking sangat penting untuk membekali siswa dengan pengetahuan dasar dalam menghadapi keadaan darurat. “Kami berharap anak-anak tidak hanya memahami cara mencegah choking, tetapi juga bisa bertindak dengan benar jika melihat teman atau anggota keluarga mengalami kejadian ini,” ujarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan anak-anak dalam menghadapi situasi darurat yang dapat terjadi di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Dalam sesi edukasi, para siswa diberikan pemahaman tentang penyebab tersedak, cara mencegahnya, serta langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika seseorang mengalami choking. selain edukasi juga memberikan demonstrasi teknik Heimlich maneuver, sebuah metode penyelamatan yang efektif untuk membantu orang yang tersedak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI