Mohon tunggu...
Febriana Pratiwi
Febriana Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Mengurangi Perilaku Agresif Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Modifikasi Perilaku

4 Oktober 2025   15:48 Diperbarui: 4 Oktober 2025   15:47 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Perilaku agresif yang muncul pada siswa sekolah dasar sering kali menjadi hambatan dalam proses pembelajaran serta hubungan sosial aetar siswa. Permasalahan ini membutuhkan penanganan yang tepat agar tidak berdampak negative bagi lingkungan sekolah. Salah satu cara yang terbukti efektif untuk mengelola perilaku agresif adalah dengan menerapkan pendekatan modifikasi perilaku. Pendekartan ini melibatkan teknik-teknik seperti pemberian penguatan positif, penerapan teknik time out, pemodelan perilaku yang diharapkan, serta pengelolaan onsekuensi terhadap perilaku yang tidak sesuai. Dengan penerapan cara-cara tersebut secara konsisten, siswa diajak untuk mengenali dan mengganti perilaku agresif dengan sikap yang lebih adaptif dan konstruktif. Peran guru sangat penting sebagai model perilaku yang baik serta sebagaifasilitator yang menciptakan lingkungan kelas yang suportif dan kondusif bagi perubahan perilaku positif. Selain itu, lingkungan sekolah yang mendukung juga menjadi faktor kunci dalam proses modifikasi perilaku ini. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta suasana belajar yang lebih harmonis, meningkatkan keterampilan sosial siswa, dan menurunkan frekuensi perilaku agresif selama masa pembelajaran. Artikl ini memberikan panduan praktis bagi para pendidik dalam mengimplementasikan modifikasi perilaku untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan dan efektif.

Kata kunci : perilaku agresif, siswa sekolah dasar, modifikasi perilaku

Abstract

Aggressive behavior in students often hinders the learning process and social relationships among students. This problem requires appropriate management to prevent a negative impact on the school environment. One proven effective way to manage aggressive behavior is to implement a behavior modification approach. This approach involves techniques such as providing positive reinforcement, implementing time-outs, modeling expected behaviors, and managing the consequences of inappropriate behavior. By consistently implementing these methods, students are encouraged to recognize and replace aggressive behavior with more adaptive and constructive attitudes. The role of teachers is crucial as models of good behavior and as facilitators who create a supportive and conducive classroom environment for positive behavior change. Furthermore, a supportive school environment is also a key factor in this behavior modification process. This approach is expected to create a more harmonious learning atmosphere, improve students' social skills, and reduce the frequency of aggressive behavior during the learning period. This article provides practical guidance for educators in implementing behavior modification to create a pleasant and effective educational environment.

Keywords: aggressive behavior, elementary school students, behavior modification

Pendahuluan

Perilaku anak merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran, terutaman pada usia sekolah dasar yang sedang berada pada tahap perkembangan pesat, baik fisik, sosial, maupun emosional. Guru memiliki peran strategis dalam membimbing serta melakukan modifikasi perilaku agar anak tumbuh menjadi individu positif dan adaptif, tetapi juga memperkuat perilaku positif yang menunjang perkembangan karakter anak (Satriyawan dan Ichsan, 2023).

Pada tahap perkembangan emosi, anak mulai mampu merasakan dan mengekspresikan perasaan senang marah, kecewa, maupun sedih. Namun, kurangnya bimbingan membuat menjadi perilaku negative seperti tantrum dan agresif  (Fatimah dkk., 2020). Hurlock (dalam Fatimah dkk., 2020) menegaskan bahwa anak yang mampu menyalurkan emosi dengan tepat akan lebih tenang, sementara yang gagal cenderung menampilkan perilaku merusak atau agresif.

 Selain faktor emosi, kondisi pembelajaran yang kurang mendukung, metode yang tidak sesuai, serta lemahnya keterampilan guru dalam manajemen kelas juga memicu perilaku agresif siswa. Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kelas yng buruk berdampak pada meningkatnya perilaku agresif dan menurunnya prestasi akademik (Aber Brown, dan Henrick, 1988; Poduska dkk., 2001; Kellam, 1998). Sebaliknya, strategi penguatan positif dan pembelajaran keterampilan sosial terbukti efektif sebagai Upaya menekan perilaku agresif sekaligus meningkatkan interaksi proposional siswa (Lestari dan Wulandari, 2022).

Dengan demikian, diperlukan upaya sistematis melalui penerapan modifikasi perilaku, seperti penguatan positif, time out, dan pemodelan perilaku adaptif, untuk membantu siswa mengendalikan emosi sekaligus membangun karakter yang lebih positif (Rahmawati dan Yuliani,2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun