Mohon tunggu...
H Febriyanto Chrestiatmojo
H Febriyanto Chrestiatmojo Mohon Tunggu... Penulis

Menyajikan artikel berisi tips-tips yang relevan dengan isu dan tema pilihan saat itu—dengan gaya reflektif, aplikatif, dan mengundang dialog.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Curhat Suami: Istri Tak Pernah Bahas Uang untuk Orangtuanya Sendiri

7 Agustus 2025   09:00 Diperbarui: 7 Agustus 2025   08:44 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Transparansi Finansial Mulai Dipertanyakan (Dok. Pribadi dibuat dengan. AI)

Aku pikir kami sudah saling terbuka soal keuangan. Sampai aku tahu, tiap bulan ada transfer yang tak pernah dibicarakan.

Sebagai suami yang baru dua tahun menikah, aku merasa cukup percaya diri dalam mengelola keuangan rumah tangga. Kami punya anggaran bulanan, tabungan bersama, dan rencana jangka panjang. Tapi satu hal yang membuatku terdiam adalah ketika aku melihat mutasi rekening istri dan menemukan transfer rutin ke rekening ibunya. Bukan karena nominalnya besar, tapi karena aku tak pernah tahu soal itu sebelumnya.

Aku tahu niatnya baik. Tapi kenapa tidak dibicarakan? Kenapa harus diam-diam?

Antara Bakti dan Rahasia Finansial

Istriku tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai bakti. Memberi uang kepada orangtua adalah hal yang biasa. Tapi setelah menikah, bukankah seharusnya semua keputusan finansial dibicarakan bersama?

Menurut Liputan6, jika uang berasal dari harta pribadi istri, maka diperbolehkan. Tapi jika dari uang suami atau dana bersama, harus ada izin dan kesepakatan.

Aku merasa tidak dihargai. Bukan karena uang itu, tapi karena tidak diajak berdiskusi. Padahal, aku juga memberi uang bulanan kepada orangtuaku, dan aku selalu membicarakannya dengan istri. Kenapa aku tidak mendapat perlakuan yang sama?

Kami akhirnya bicara. Awalnya tegang, lalu pelan-pelan mulai terbuka. Istriku bilang, ia takut aku keberatan. Tapi justru karena tidak bicara, aku jadi merasa curiga.

Komunikasi yang Terlambat, Konflik yang Terlanjur

Ketidakterbukaan ini memicu pertengkaran kecil yang berulang. Rasa kecewa berubah jadi pertanyaan: apakah ada hal lain yang disembunyikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun