Mohon tunggu...
Febbie C
Febbie C Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just call me feb. Oche? ^_~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Komunikasi dengan Pasangan

15 November 2011   06:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:39 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="forever"][/caption] Kali ini aku ingin sedikit membahas tentang komunikasi dengan pasangan yang sudah menikah. Kadang sebelum kita komunikasi atau menyampaikan apa yang ada dipikiran kita ke pasangan, seringkali yang hinggap di benak adalah perasaan kuatir dulu tentang apa tanggapan pasangan terhadap pemikiran kita. Sering kali kita takut dahulu, nanti dia begini nanti dia begitu. Tapi... sadarkah? Dia, suami/istri, adalah orang yang kita pilih sendiri sebagai pasangan hidup. Dia yang akan menemani kita sampai ajal menjemput, dia yang akan menemani kita dalam suka dan duka. Teman, sohib, ttm, akan datang dan pergi, tak bisa 24jam mendampingi kita. namun... pasangan (suami/istri) akan selalu ada tuk kita, jadi.. kenapa kita tidak mau bertukar pikiran dan berkomunikasi dengannya??? Buang jauh-jauh pemikiran jelek jika ingin menyampaikan pendapat atau mengutarakan keinginan ke pasangan. Namun "kudu" pinter-pinter juga melihat situasi yang tepat untuk mengutarakan keinginan. Jangan sampai yang awalnya ingin komunikasi tapi malahan jadi pemicu pertengkaran karena situasi, kondisi atau suasana perasaan pasangan sedang tak baik. Lebih baik minta pendapat ke suami/istri, drpd teman yg kadang bisa menjadi pemicu akan "hal-hal yang diinginkan" :P --- Well memang tak mudah siy untuk selalu komunikasi dengan pasangan. Karena kadang kita lupa menempatkan dia sebagai sohib akan selalu ada buat kita, namun hanya menempatkannya hanya sebagai "pasangan hidup" saja. Cuma sebagai penyandang predikat... dia suamiku atau dia istriku.. dan melupakan kalau kita adalah temannya sehidup semati, dalam suka dan duka. Aku pribadi, kadang susah tuk mulai mengungkapkan apa yang kuinginkan kepada pasanganku, namun pada akhirnya... aku ga tahan juga, dan selalu ada waktu dan tempat tuk mengungkapkannya. Maklum ga bisa nyimpen sendiri :) *jujur* ----- Contoh real dalam hidupku : Seperti saat itu, saat aku mengungkapkan sebuah masalahku (kegalauan hati) kepada suami, walau kuatir akan tanggapan dari suami ttg masalahku itu, minimal aku sudah tau apa yang dia pikirkan tentang permasalahanku itu. Jadi aku bisa mengambil langkah selanjutnya terhadap permasalahanku itu, dan ga perlu stress stress sendiri :P Sejujurnya masalah yg aku ungkapkan itu, sebelumnya sudah aku utarakan ke beberapa teman dekatku, namun.. biar bagaimanapun, ini adalah jalanku dan suami, so.. kami berdua yang akan memutuskan, terutama aku. Jadi aku harus membicarakan (mengkomunikasikan) hal tersebut ke pasangan hidupku. ---- Di sisi lain... komunikasi ini kenapa penting? Dulu (pengalaman pribadi), aku pernah mengalami yang namanya kurang komunikasi dengan suami. Yang ada malahan bahaya yang menghadang. Masalah kecil bisa menjadi pemicu keributan berdua. Namun.. seiring waktu dan kesadaran... aku dan suami pun mulai mencoba membuka hati masing-masing, membuka pikiran masing-masing.. dan aku pun terkejut dengan apa yang ada dipikirannya, bertolak belakang dengan apa yang kukuatirkan sebelumnya (saat tak ada komunikasi). Hmmm dengan adanya komunikasi dengan pasangan (dr yang penting sampai yang tidak penting) yang makin intens dari hari ke hari ... yang paling kurasakan adalah, semakin akrabnya kami berdua, dan kurangnya keributan yang terjadi. Dan yang pasti.. hubungan kita semakin terasa dekat. Karena biar gimana pun, dialah yang akan menemaniku kapan saja. So... kenapa menunda komunikasi, ngobrol, bercanda dan tertawa, curhat dengan pasanganmu? Yuks bersama-sama menikmati kebersamaan dengan pasangan kita masing-masing. Salam 'feb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun