Mohon tunggu...
Febbi Shafa
Febbi Shafa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADDA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel: Berang-Berang, Bos Rayap dan Biji Ajaib

13 Oktober 2021   21:13 Diperbarui: 13 Oktober 2021   21:25 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disuatu hutan yang lebat hiduplah berang-berang yang miskin dan baik hati. Sedangkan di suatu kebun kayu yang lebat hiduplah gerombolan rayap yang dipimpin oleh bos rayap. Bos rayap terkenal dengan ketamakan dan juga kekayaannya berupa semua kayu yang ada di hutan itu miliknya sehingga semua penduduk hutan yang membutuhkan kayu harus memayar dengan mahal. Jika ada yang hutang tetapi tidak mampu membayar maka akan mendpatkan hukuman berupa semua kekayaan yang berhutang harus diberikan kepada bos rayap. Karena hukuman yang begitu berat maka banyak penghuni hutan tidak mau membelinya.

Suatu ketika berang-berang membutuhkan kayu-kayu untuk mebangun pembatas bendungan yang sudah mulai usang dan rapuh. Berang-berang pun mencari kayu yang bagus dan pas untuk membuat pembatas bendungan tetapi tetap saja semua kayu dalam hutan itu sudah menjadi miliki bos rayap. Berang-berang pun meberanikan diri untuk mengutang tanpa membrikan uang sepeser pun tetapi tetap saja sang bos rapap tidak memberikan kayu yang dibutuhkan berang-berang. Berang-berangpun menjelaskan, “jika anda tidak meminjamkan kayu-kayu anda maka bisa saja bendungan bocor dan menggenangi semua hutan itu”.

Setelah menjelaskan itu pun sang bos rayap tetap pada pendirian dan tidak memberikan sedikitpun kayunya dan malah mengusir berang-berang. Dengan pasrah sang berang-berang mulai putus asa dan tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk bisa mebangun pembatas bendungan yang sudah usang. Lalu tiba-tiba di sudut hutan terdengar suara minta tolong, “tolong...tolong...selamatkan aku”. Setelah mendengar suara teriakan tadi beruang melihat seekor kupu-kupu yang indah yang sayapnya terjebak di sarang laba-laba.

lalu sang kupu-kupu menoleh ke arah berang-berang dan berkata, “tolong selamatkan aku...karena jika tidak aku bisa menjadi santapan laba-laba...jika kau melepeaskan aku, maka aku akan meberikan hadiah kepadamu”. Lalu tanpa pikir panjang berang-berang pun menolong kupu-kupu indah itu. Lalu kupu-kupu itu berkata, “terima kasih telah menolongku...aku akan meberikanmu hadiah yang pantas bagimu” sang kupu-kupu pun mengajak berang-berang ke rumahnya di pohon yang sangat besar. Kupu-kupu pun terbang keatas pohon, kemudian kupu-kupu turun dengan membawa bibit. Lalu kupu-kupu berkata, “ini aku beri bibit yang sangat luar biasa...tolong tanam di tanah dan berilah air sedkit...semoga ini dapat bermanfaat ya...”.

Kemudian, berang-berang mengambil hadianya, sebenarnya berang-berang tidak ingin dibalas apapun, namun kupu-kup memaksanya untuk mengabilnya. Setelah itu berang-berang menjawab, “ terima kasih atas haidah ini...”. Setelah itu berang-berang pulang ke rumah dengan membawa bibit itu. Sesampai di rumah berang-berang menanam bibit itu di belakang lahan kosong rumahnya, kemudian ia menanam diatas tanah dan kemudian memberinya air sedikit.

Tiba-tiba bibit itu tumbuh pohon yang sangat besar-besar dan kualitisanya bagus serta dari satu bibit itu tumbuh ribuan pohon. Setelah melihat itu berang-berang tidak percaya bahwa bibit yang ia tanam bibit ajaib dan tiba-tiba berang-berang tidak sadar bahwa ia menangis karena mendapatkan pohon yang besar dan bagus. Setelah itu berang-berang langsung memperbarui pembatas bendungan dengan kayu-kayu itu dan hasilnya sangat memuaskan, kayu itu mudah dipotong dan teksturnya seperti tembok yang tidak mudah di robohkan. Karena sisa kayu masih ada berang-berang bingung menggunakan untuk apa. Tapi sebelum itu ia kembali ke rumah kupu-kupu itu. Namun setelah sampai dan berteriak-teriak memanggil namanya kupu-kupu, kupu-kupu itu tidak muncul dan akhirnya berang-berang kembali pulang.

Saat di perjalanan berang-berang bertemu tupai yang sedang sedih karena tidak bisa membeli kayu untuk keperluan rumahnya yang sudah rapuh di bos rayap. Setelah itu berang-berang berkata ke tupai, “kebetulan aku memiliki beberapa kayu yang tidak kugunakan...kamu bisa menggunakannnya”. Tupai menjawab, “benarkah?”. Berang-berang menanggapi, “tentu saja...kamu bisa mengikuti aku ke rumahku..ayo..”. berang-berang pun mengajak tupai ke rumahnya dan tiba-tiba tupai terkejut karena belakang rumahnya ada banyak sekali pohon besar dan kualitas bagus. Kemudian berang-berang menunjukkan kayu-kayu yang sudah dipotong oleh berang-berang. Lalu berang-berang berkata, “ambilah sesuai kebutuhanmu...tanpa harus membayarnya”. Sang tupai pun mengambil kayu-kayu itu tanpa membayarnya.

Keesokan harinya sang tupai dan segerombolan hewan yang tidak memiliki uang yang ada didalam hutan pergi ke rumah berang-berang. Akhirnya banyak penghuni hutan itu mengambil kayu di rumah berang-berang. Sedangkan si bos rayap mengalami penurunan konsumen dan penghasilan, tiba-tiba salah satu bawahan bos rayap datang dan menceritakan tentang berang-berang dan kayu yang besar serta kualitas bagus dibandingkan kayu yang dimiliki bos rayap. Lalu bawahan itu mengatakan bahwa berang-berang memberikan secara gratis tanpa biaya. Setelah mendengar itu bos rayap tidak terima dan menggunakan cara licik dengan mengambil bibit pohon secara diam-diam dibelakang rumah berang-berang.

Ketika tengah malam tiba bos rayap dan satu bawahannya menyelinap masuk ke dalam kebun berang-berang dan ternyata rencana bos rayap berhasil. Setelah berhasil mengambil bibit pohon itu sang bos rayap langsung menanamnya di kebunnya dan menyiram dengan air, lalu meninggalkannya. Keesokan harinya bos rayap bersiap-siap melihat bibit yang sudah ditanamnya. Setelah tiba, bos rayap melihat kebunnya hancur dan tidak ada satupun tersisa. Dia melihat semua kebunnya tapi tetap saja tidak ada yang selamat.

Bos rayap pun kaget, tiba-tiba muncul kupu-kupu indah tadi dan mengatakan, “ini semua salahmu karena kamu sudah terlalu serakah dan tamak...interopeksilah dirimu”, lalu bos rayap bertanya, “siapa kamu?”, kupu-kupu itu menjawab, “akulah yang memberikan bibit itu kepada berang-berang, karena hati berang-berang  baik maka apa yang ia taman menjadi baik, namun jika yang menanamnya memiliki hati yang buruk maka akan menjadi petaka bagi yang menanamnya”. Selanjutnya bos rayap merasa malu atas perilakunya dan mengucapkan terima kasih kepada kupu-kupu yang sudah mengingatkannya, tetapi saat melihat kearah kupu-kupu tadi tiba-tiba menghilang. Akhirnya bos rayap menemui berang-berang di rumahnya. Setelah sampai bos rayap mengetuk pintu, kemudian berang-berang membukanya. Lalu tanpa pikir panjang bos rayap meminta maaf atas perbuatannya di masa lalu. Kemudian berang-berang menerima ucapan maaf bos rayap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun