Mohon tunggu...
Febbi Shafa
Febbi Shafa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Memiliki Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Itu Berarti Tanda Anak Kreatif loh, Bun

25 April 2021   15:53 Diperbarui: 25 April 2021   16:19 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
duniasmartvidoran.com

Assalamu'alaikum, Hallo....semuanya. kembali lagi ke blog saya. Nah, hari ini saya akan membahas tentang kepribadian anak. Sering kita kenal kalau anak pendiam dan suka menyendiri itu sering disebut memiliki kepribaadian introvert. Sedangkan kalau ada anak yang aktif dan mudah bergaul dengan banyak orang maka anak bisa disebut memiliki kepribadian ekstrovert.

Kalau dipikir-pikir anak yang terlalu pendiam dan suka menyendiri juga berbahaya jika terus dibiarkan karena akibatnya anak akan kesulitan ketika bergaul dengan temannya dan juga orang lain. Begitupun dengan anak yang memiliki kepribadian ekstrovert juga ada dampak negetifnya yaitu anak akan mudah bergaul dengan temannya yang notabene belum diketahui apakah anak tersebut memiliki perilaku yang baik atau buruk. Jika temannya memiliki perilaku buruk bisa saja anak ikut-ikutan meniru perilaku temannya terseut.

Apakah mungin ada anak anak memiliki dua kepribadian yaitu kepribadian introvert dan juga ekstrovert. Tentu saja ada anak yang memiliki dua kepribadian ini. Jika ada anak yang memiliki dua kepribadian ini maka ini tanda-tanda anak memiliki kreativitas yang tinggi. mengapa demikian karena anak yang memiliki dua kepribadian mampu untuk menenmapatkan kapan anak harus diam dan menyendiri, namun juga anak mampu untuk menempatkan kapan anak harus aktif bergaul dengan temannya.

Hal ini pernah saya jumpai dilingkungan rumah saya. Ada tetangga saya yang memiliki anak yang usianya sekitar 6 tahun. ibunya pernah cerita kalau diluar sekolah anaknya selalu aktif bermain bersama dengan temannya. Tetapi jika sudah disekolah anak sering diam apalagi ketika gurunya menjelaskan sesuatu. sang anak begitu memperhatikan penjelaskan sang guru dengan seksama sehingga anaknya sering sekali mengerjakan tugasnya sendiri dan juga berusaha untuk mandiri namun tentu saja anak ketika kebingungan langsung bertanya kepada sang guru atau pun orangtua.

Nah, dari cerita diatas dapat dilihat bahwa ketika anak memiliki dua kepribadian tersebut anak akan mengalami keseimbangan dimana anak bisa menyeimbangkan kapan diam dan kapan untuk aktif berinteraksi. Disamping itu juga anak memiliki kreativitas yang tinggi terhadap sesuatu yang dia lihat. Tidak hanya itu dalam menghadapi masalah anak juga mampu untuk menanganinya secara kreatif misalnya tadi dalam cerita anak ketika bingung atau tidak tahu maka anak langsung menanyakan kepada orangtua atau kepada orangtuanganya.

Anak memiliki kreativitas yang tinggi tentu mampu untuk membuat sebuah ide-ide yang mumgkin menurut kita bisa luar biasa. misalnya ketika ada anak ingin menyiram tanaman yang begitu banyak namun ketika ingin menyiram anak tidak bisa menemukan kaleng atau gayung. Karena dirumahnya ada botol rumayan besar. Maka anak tersebut memanfaatkan botol yang ada untuk wadah menyiram tanaman.

Botol tersebut kemudian dibuat wadah menyiram tanaman. Caranya anak melubangi tutup botol tersebut agar bisa mengeluarkan air dan juga bisa menghemat air didalam botol karena tanaman nya rumayan banyak maka harus memaksimalkan air didalam botol. Setelah selesai melubangi tutup botol tersebut maka anak tersebut mengisi penuh air didalm botol tersebut. Lalu menutup botol tersebut dengan tutup yang sudah dilubangi. Akhirnya anak tesebut dapat menyiram semua tanaman dengan air satu botol.

Dari cerita tersebut dapat diambil pelajaran bahwa anak mampu menyelesaikan masalahannya dengan ide kreatif yang luar biasa tentunya dengan gaya anak sendiri. Maka dari itu sikap kereativ anak akan muncul sendiri ketika anak menemukan peluang dan menyeimbangkan kepribadian introvert dan juga kepribadian ekstrovert.

Jika anak mampu menyeimbangkan dua kepribadian tersebut maka bisa jadi anak memiliki sikap kretivitas yang baik dan juga tinggi. Namun, tetap perlu adanya stimulus dari guru dan juga orangtua. Meskipun anak memiliki kerativitas yang tinggi tetap tidak dibiarkan berjalan sendiri. Oleh karena anak yang kreatif tetap memerlukan stimulus yang baik dari orang-orang yang ada disekitarnya.

Ketika stimulus yang baik terbentuk dalam diri pada anak maka juga akan memacu kreativitas anak dengan baik. Maka dari itu stimulus yang diberikan oleh orangtua dan guru mempengaruhi sikap anak jika orantua menstimulus dalam hal yang baik akan mempengaruhi sikap anak yang akan terbangun dengan baik.

Nah, ketika kita lihat dari cerita-cerita diatas dapat diambil bahwa anak yang memiliki dua kepribadian maka bisa jadi anak memiliki kretivitas yang tinggi baik dari segi permasalahan yang dihadapi anak dan juga dalam hal-hal yang lainnya. Namun tetap perlu adanya stimulus dari orang yang ada disekitarnya misalnya orang tua atau guru ketika di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun