Namun, di tahun 2023, ia harus menerima kekalahan. Baginya, kekalahan itu justru menjadi motivasi besar yang mendorongnya untuk bangkit dan membuktikan diri di Porprov 2025.
"Saya percaya, kegagalan gak boleh memberhentikan saya di suatu titik. Harus tetap berusaha, tetap melawan, dan memberikan yang terbaik. Kemenangan ini adalah bukti dari semua proses itu," katanya.
Anin juga menjelaskan bahwa medali emas yang ia raih kali ini menjadi bagian dari persiapannya menuju ajang yang lebih besar, yakni Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di Jawa Tengah pada September mendatang, serta Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kudus, Oktober 2025.
Peran Orang Tua, Pelatih, dan Umsida dalam Perjalanan Anin
Di balik keberhasilannya berdiri di podium, terdapat peran besar orang-orang terdekat yang selalu mendukungnya.
Ia menyebut orang tua sebagai sosok paling berpengaruh dalam perjalanan prestasinya.
"Orang tua adalah orang pertama yang selalu mensupport dan mendoakan saya. Selain itu, pelatih dan orang-orang terdekat juga sangat berperan. Mereka yang selalu percaya dan terus mendorong saya untuk tidak menyerah," jelasnya.
Tak hanya dukungan dari keluarga dan pelatih, Anin juga mengapresiasi peran Umsida yang selalu memberi dukungan baik dalam bidang akademik maupun pengembangan bakat mahasiswa.
"Dukungan Umsida sangat baik, bukan hanya untuk prestasi saya yang sekarang, tapi juga di prestasi-prestasi sebelumnya. Umsida selalu berkontribusi, baik secara material maupun non-material," ungkap Anin.
Ia mengaku bersyukur karena dapat menjalankan perkuliahan dengan lancar meskipun harus membagi waktu dengan jadwal latihan yang padat.